Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Kompas.com - 16/04/2024, 20:26 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Jembatan beton yang dikenal sebagai jembatan Linggan, akses menuju kawasan Pantai Trisik di Padukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta patah beberapa waktu lalu.

Untuk saat ini, Pemkab Kulon Progo berencana membangun jembatan darurat dari kayu.

Nantinya, kayu akan dibangun di atas lantai jembatan beton yang rusak. Panjangnya sekitar 20 meter.

Baca juga: Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

"Jembatan memiliki kekuatan untuk menopang beban kendaraan dua ton," kata Ganjar Saparto, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kulon Progo dihubungi via telepon, Selasa (16/4/2024).

Jembatan darurat merupakan jembatan sementara sebelum pembangunan jembatan baru dan permanen terwujud.

Dia mengatakan, jembatan sangat diperlukan sebagai akses utama menuju perkampungan para petani dan nelayan di pesisir Galur.

BPBD Kulon Progo membangun jembatan ini setelah konsultasi dengan BBWSO sebagai Satker di Kementerian PUPR.

Ganjar mengungkapkan, telah disepakati jembatan yang dibangun itu berdiri di atas tiang yang masih kokoh pada jembatan yang ada sekarang.

Lantai jembatan kayu berada lebih tinggi 36 cm dari lantai beton yang masih dipakai.

Nantinya, jembatan kuat dapat dilewati motor dan mobil satu per satu.

Konstruksi jembatan darurat itu diyakini bisa bertahan dua tahun. Dengan harapan, pemerintah pusat menyetujui usulan anggaran pembangunan jembatan yang lebih baik.

Pembangunan jembatan sementara menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Kulon Progo senilai Rp 200 juta. BPBD merencanakan pembangunan berlangsung setelah libur lebaran ini. Mereka menggunakan konsultan perencana dalam pengerjaannya.

“Pembangunan berlangsung pascalebaran dan berlangsung selama 45 hari,” kata Ganjar.

“Hari ini baru tahap menyiapkan kayu-kayunya, karena toko-toko tutup di masa Lebaran," katanya.

Jembatan akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah di Padukuhan Banaran, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Enceng gondok dari hulu memenuhi kaki jembatan. Warga berusaha menghanyutkannya.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Jembatan akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah di Padukuhan Banaran, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Enceng gondok dari hulu memenuhi kaki jembatan. Warga berusaha menghanyutkannya.

Warga menyebutnya sebagai jembatan Linggan. Ini sekaligus akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik dan perkampungan petani palawija dan buah di lahan berpasir.

Jembatan ini membentang sepanjang 60-an meter dan lebar empat meter. Kerusakan jembatan diperkirakan sekitar 18 meter pada bagian tengah.

Jembatan berdiri pada tahun 1984 di atas sungai yang airnya mengalir dari Panjatan ke muara laut di Galur. Di ujung Barat jembatan ada gardu tempat penarikan retribusi masuk obyek wisata Pantai Trisik.

Baca juga: Jembatan Akses Utama Masuk Pantai Trisik Patah, Wisata Tutup Total

Warga Trisik sejak awal telah meminta segera dibikin jembatan darurat ini. Pasalnya, patahnya jembatan mempengaruhi kehidupan warga di dusun Sidorejo dan Imorenggo pergi ke lahan dan menuju kota. Warga kebanyakan menanam lombok, melon dan semangka.

Selain itu, jembatan ini akses pelajar pergi dan pulang ke sekolah dasar, akses evakuasi, dan tempat wisata favorit Kulon Progo. Semua merasa terganggu.

“Warga meminta jembatan darurat. Karena kalau lewat jalan memutar jauhnya enam kilometer, tapi aspal rusak. Sedangkan lewat sana (jalan lain) terhalang pembangunan jembatan (yang lain),” kata Jaka Samudera, Dukuh (kepala dusun) Sidorejo, pada kesempatan sebelumnya.

Karenanya, jembatan darurat bisa menopang akses warga dan perekonomian masyarakat untuk sementara waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com