Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Akses Utama Masuk Pantai Trisik Patah, Wisata Tutup Total

Kompas.com - 31/01/2024, 07:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Jembatan yang menjadi akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah.

Jembatan yang dikenal dengan nama jembatan Trisik ini terletak di Pedukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tiang pondasi penyangga jembatan bagian tengah ambles.

Baca juga: Pemalak yang Todong Wisatawan di Jembatan Ampera Akhirnya Ditangkap

“Kami menutup jembatan. Tetapi, kami sekarang membukanya hanya untuk motor,” kata Jaka Samudra, Dukuh (kepala dusun) Sidorejo, Selasa (30/1/2024).

Diketahui, jembatan semen yang ditutup aspal tersebut panjangnya 60-an meter dan lebar empat meter. Kerusakan jembatan diperkirakan sekitar 18 meter pada bagian tengah.

Jembatan yang didirikan tahun 1984 ini berdiri di atas sungai yang airnya mengalir dari Panjatan ke muara laut di Galur. Di ujung Barat jembatan ada gardu tempat penarikan retribusi.

Jaka menceritakan, jembatan patah selepas maghrib, Senin (29/1/2024).

Ketika itu, enceng gondok tertahan di tiang-tiang penyangga jembatan. Enceng gondok menumpuk sampai ratusan meter.

Selepas maghrib, lantai bangunan patah dan salah satu kaki pondasi hilang. Sejak itu jembatan ditutup hingga waktu tidak terbatas.

“Menurut kami, ada kesalahan di bagian atas (mengarah ke muara) di mana warga membersihkan enceng gondok dengan cara mengalirkannya ke muara. Seharusnya dinaikkan ke darat sehingga enceng gondok jadi kering,” katanya.

Kemudian enceng gondok memadat di jembatan. Air mengalir di bawah enceng gondok dan menggerus tanah pondasi. Jaka menduga, hal ini membuat tiang ambles.

Patahnya jembatan mempengaruhi kehidupan warga yang akan pergi ke lahan mereka. Warga Trisik menanam lombok, melon dan semangka.

Selain itu, jembatan ini akses masuk sebuah pelajar sekolah dasar, akses evakuasi, tempat wisata favorit Kulon Progo. Semua merasa terganggu.

“Petani terpaksa melansir ke ujung jembatan. Sementara wisata tutup,” kata Jaka.

Jembatan akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah di Padukuhan Banaran, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Enceng gondok dari hulu memenuhi kaki jembatan. Warga berusaha menghanyutkannya.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Jembatan akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah di Padukuhan Banaran, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Enceng gondok dari hulu memenuhi kaki jembatan. Warga berusaha menghanyutkannya.

Baca juga: Jembatan Kaca Tinjomoyo Belum Bisa Diresmikan, Mbak Ita: Ada Permasalahan yang Harus Dibenahi

Kepala Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, A. Nurcahyo Budi Wibowo mengungkapkan, kerusakan berupa dua tiang ambles. Penyebabnya belum bisa diketahui pasti.

“Dugaan penyebabnya bisa banyak nggih. Bisa karena penurunan tanah, bisa juga pengaruh arus, (atau) enceng gondok, mengakibatkan penurunan,” kata Nurcahyo kepada awak media.

Trisik perlu jembatan baru mengingat jembatan lama usia tua. Selama ini juga hanya pemeliharaan rutin. Karenanya, Dinas PU akan mengusulkan pembuatan jembatan baru mengingat vitalnya akses bagi masyarakat.

Pembangunannya nanti dengan mempertimbangkan saran BBWSO yang menyarankan jembatan tidak ada tiang. Dengan begitu, aliran air tidak terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com