Jembatan ini membentang sepanjang 60-an meter dan lebar empat meter. Kerusakan jembatan diperkirakan sekitar 18 meter pada bagian tengah.
Jembatan berdiri pada tahun 1984 di atas sungai yang airnya mengalir dari Panjatan ke muara laut di Galur. Di ujung Barat jembatan ada gardu tempat penarikan retribusi masuk obyek wisata Pantai Trisik.
Baca juga: Jembatan Akses Utama Masuk Pantai Trisik Patah, Wisata Tutup Total
Warga Trisik sejak awal telah meminta segera dibikin jembatan darurat ini. Pasalnya, patahnya jembatan mempengaruhi kehidupan warga di dusun Sidorejo dan Imorenggo pergi ke lahan dan menuju kota. Warga kebanyakan menanam lombok, melon dan semangka.
Selain itu, jembatan ini akses pelajar pergi dan pulang ke sekolah dasar, akses evakuasi, dan tempat wisata favorit Kulon Progo. Semua merasa terganggu.
“Warga meminta jembatan darurat. Karena kalau lewat jalan memutar jauhnya enam kilometer, tapi aspal rusak. Sedangkan lewat sana (jalan lain) terhalang pembangunan jembatan (yang lain),” kata Jaka Samudera, Dukuh (kepala dusun) Sidorejo, pada kesempatan sebelumnya.
Karenanya, jembatan darurat bisa menopang akses warga dan perekonomian masyarakat untuk sementara waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.