Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penukaran Uang di Pakualaman Yogyakarta Diserbu Warga, Antre sampai Berjam-jam

Kompas.com - 25/03/2024, 16:12 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Layanan penukaran uang baru oleh Bank Indonesia (BI) di Alun-alun Sewandanan Kadipaten Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diserbu warga, Senin (25/3/2024).

Warga bahkan rela antre dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Salah satu warga Yogyakarta, Surti mengatakan, untuk melakukan penukaran uang dapat melalui dua cara yakni pertama mendaftar daring dan antre secara luring.

"Ambil antrean (ofline) lama juga antrenya, penukaran maksimal 4 juta itu pun ketentuan dari BI pecahannya ikut sana," ujarnya saat ditemui di Pakualaman, Senin (25/3/2024).

Baca juga: BI Tegal Siapkan Rp 4,6 Triliun untuk Ramadhan dan Lebaran, 74 Titik Penukaran Disiapkan

Lanjut dia, pecahan uang sudah ditentukan oleh BI sehingga masyarakat tidak bisa memilih pecahan yang diinginkan.

"Enggak bisa, harus sesuai (disediakan BI)," kata dia.

Surti rela mengantre dari jam 7 pagi dan baru selesai menukarkan uang pada pukul 12.00 WIB.

"Rumit untuk orangtua kesusahan sebenarnya karena harus pakai HP (online). Enak tahun kemarin (di bank) bisa milih pecahan walaupun sama-sama antre," kata dia.

Baca juga: BI Purwokerto Siapkan Rp 3,5 Triliun untuk Penukaran Uang Baru, Ini Cara Mendapatkannya


Layanan penukaran uang

Ilustrasi uang. Uang pecahan saat lebaran.SHUTTERSTOCK/MELIMEY Ilustrasi uang. Uang pecahan saat lebaran.

Penukar uang lainnya, Clara asal Sleman mengaku dirinya tidak mendapatkan antrean baik itu daring maupun luring.

"Di kuota kita daftar di BI Pintar ada kuota, tempatnya di mana, alamatnya di mana, dikasih tahu lewat web, tapi di situ selalu penuh kuotanya," kata dia.

"Dulu itu kuota offline tidak dibatesin, beda sama tahun ini dibatesi per hari 50 orang saja untuk oflinenya jadi ini tidak dapat kuota," beber dia.

Baca juga: Lebih dari 400 Km Jalan di Gunungkidul Rusak, Daerah Mana Saja?

Clara mengaku dirinya tidak pernah mendapatkan kuota online baik tahun ini maupun tahun lalu.

"Iya, penuh terus. Tanggal 28 kan masih 3 hari lagi ya ini aja sudah penuh," beber Clara.

Sementara itu, Plt Kepala Seksi Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia DIY, Sukoco mengatakan, titik layanan penukaran uang dari BI sudah menyebar ke kabupaten dan bisa dilihat pada jadwal penukaran uang di media sosial Bank Indonesia.

"Saat ini di perbankan bisa menukar kalau 2024 yang kita berikan kepada masyaakat yang layak edar dalam artian kalau masyarakat biasanya kulturnya uang baru. Yang kita ingin kita edukasi tidak harus baru tapi layak edar," kata dia.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Yogyakarta untuk Lebaran 2024

Sukoco menambahkan, untuk penukaran uang bagi masyarakat tidak harus menukar maksimal Rp 4.000.000.

Dia mencontohkan masyarakat bia menukarkan uang di bawah angka Rp 4.000.000 dan mendapatkan pecahan uang sesuai yang diinginkan.

"Satu orang itu satu bendel supaya pendistribusian ke masyarakat merata. Strategi kita batasi satu orang satu bendel kita sumsi satu bendel 100 lembar itu sudah lebih dari cukup," kata dia.

"Mau diambil paket Rp 4.000.000 boleh kurang dari itu boleh tapi kalau lebih tidak boleh," pungkasnya.

Baca juga: Dinyatakan Lengkap, Berkas Perkara Politik Uang Caleg Demokrat Dilimpahkan ke Kejari Makassar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com