Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Gunungkidul Mundur sebagai Penerima Bansos, Ada yang Merasa Malu

Kompas.com - 21/03/2024, 16:21 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Maryadi warga Kalurahan Nglegi, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, tampak duduk di tengah aula Kantor Panewu Patuk, bersama puluhan warga lainnya.

Mereka berkumpul untuk mendeklarasikan pengunduran diri sebagai penerima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Progam Keluarga Harapan (PKH).

Maryadi a tampak bersemangat mengucapkan ikrar pengunduran diri KPM PKH.

Baca juga: Cek Stok Beras di Singkawang, Jokowi Belum Bisa Pastikan Kelanjutan Bansos

"Saya ingin memberikan kesempatan bagi yang lain. Sekarang istri saya sudah kerja, anak sudah mau masuk kuliah," kata Maryadi Kamis (21/3/2024).

Setiap dua bulan sekali, dirinya menerima bansos sebesar Rp 500.000, digunakan untuk membantu pembayaran sekolah anaknya.

"Saya ikhlas digunakan untuk yang lainnya," ucap dia.

Warga lainnya, Sugiyono, mengaku malu menerima bantuan dari pemerintah. Sebab, dirinya sudah mampu membangun rumah yang layak, dan memiliki sepeda motor.

"Bukan sombong ya, malu karena rumah saya sudah keramikan, sudah punya sepeda motor. Walaupun belum punya mobil, dan anak saya masih kecil," ucap warga Semoyo, Patuk ini.

Ssejak tahun 2016, dia rata-rata menerima Rp300.000 per bulan. Bantuan tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Nominal itu, didapat karena anaknya masih kecil, dan memiliki orang tua yang sepuh. Orang tuanya belum lama meninggal dunia.

Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Riarni mengatakan, alasan pengunduran diri dari Bansos PKH tersebut karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Dia mendapat PKH sejak Tahun 2018.

"Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp. 750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah," ucapnya.

Panewu Patuk, Martono Imam Santoso mengatakan, gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Diakuinya, di Kapanewon Patuk ada lebih dari 2.000-an KPM PKH, dan sebenarnya sudah banyak yang mampu.

"Sebenarnya banyak yang sudah mampu, tetapi tidak mau mengundurkan diri. Alasannya tidak meminta, seharusnya kan seperti ini," kata Imam.

Menurut dia, warga menuliskan surat pengunduran diri sebagai peneriman bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.

Halaman:


Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com