Salin Artikel

Puluhan Warga Gunungkidul Mundur sebagai Penerima Bansos, Ada yang Merasa Malu

Mereka berkumpul untuk mendeklarasikan pengunduran diri sebagai penerima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Progam Keluarga Harapan (PKH).

Maryadi a tampak bersemangat mengucapkan ikrar pengunduran diri KPM PKH.

"Saya ingin memberikan kesempatan bagi yang lain. Sekarang istri saya sudah kerja, anak sudah mau masuk kuliah," kata Maryadi Kamis (21/3/2024).

Setiap dua bulan sekali, dirinya menerima bansos sebesar Rp 500.000, digunakan untuk membantu pembayaran sekolah anaknya.

"Saya ikhlas digunakan untuk yang lainnya," ucap dia.

Warga lainnya, Sugiyono, mengaku malu menerima bantuan dari pemerintah. Sebab, dirinya sudah mampu membangun rumah yang layak, dan memiliki sepeda motor.

"Bukan sombong ya, malu karena rumah saya sudah keramikan, sudah punya sepeda motor. Walaupun belum punya mobil, dan anak saya masih kecil," ucap warga Semoyo, Patuk ini.

Ssejak tahun 2016, dia rata-rata menerima Rp300.000 per bulan. Bantuan tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Nominal itu, didapat karena anaknya masih kecil, dan memiliki orang tua yang sepuh. Orang tuanya belum lama meninggal dunia.

Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Riarni mengatakan, alasan pengunduran diri dari Bansos PKH tersebut karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Dia mendapat PKH sejak Tahun 2018.

Panewu Patuk, Martono Imam Santoso mengatakan, gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Diakuinya, di Kapanewon Patuk ada lebih dari 2.000-an KPM PKH, dan sebenarnya sudah banyak yang mampu.

"Sebenarnya banyak yang sudah mampu, tetapi tidak mau mengundurkan diri. Alasannya tidak meminta, seharusnya kan seperti ini," kata Imam.

Menurut dia, warga menuliskan surat pengunduran diri sebagai peneriman bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.

"Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mempu dan memiliki martabat," ucap dia.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pengunduran diri warga Patuk, karna sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tidak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah.

"Total ada 53 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH," kata Sunaryanta.

Langkah yang diambil ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Sunaryanta juga mengatakan, deklarasi pengunduran diri sebagai peserta bansos PKH Secara mandiri ini diharapkan dapat ditiru masyarakat lainya.

Sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga yang lain yang berhak dan tepat menerima.

"Ya mudah mudahan dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus sekian banyak warga mengembalkan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/03/21/162113778/puluhan-warga-gunungkidul-mundur-sebagai-penerima-bansos-ada-yang-merasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke