Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI, KPU Gunungkidul: Jika Ada, Pasti Diprotes Saat Pleno

Kompas.com - 05/03/2024, 07:34 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Beredar di media sosial X soal penggelembungan suara PSI di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, perolehan suara PSI di  Sirekap lebih tinggi dibanding di foto dokumen C-Hasil.

Kompas.com pun sempat melakukan pengecekan di situs web KPU dan benar bahwa ditemukan perbedaan suara antara Sirekap dan C-Hasil. 

Misalnya saja di TPS 020, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. PSI memperoleh 31 suara di Sirekap. Sementara di C-Hasil, PSI hanya mendapatkan 5 suara. 

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Cilegon | Kapolsek Selingkuh dengan Polwan

Lalu di TPS 010, Kelurahan Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, PSI tercatat memperoleh 27 suara di Sirekap. Sedangkan di C-Hasil, PSI tak mendapatkan suara alias nol. 

Kemudian di TPS 007 Kelurahan Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul, PSI tercatat mendapat 33 suara di Sirekap. Sementara di C-Hasil hanya memperoleh 2 suara. 

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul buka suara terkait dugaan penggelembungan suara PSI di pemilu 2024 tersebut.  Anggota KPU Gunungkidul Divisi Teknis Penyelenggaraan, Supami membantah dugaan penggelembungan suara tersebut. 

DIa menjelaskan, Sirekap untuk info pemilu awalnya KPPS memfoto C-Hasil. Dia menduga dari awalnya ada pengeditan atau penyesuain karena salah tulis. 

Namun, dia menegaskan bahwa hal itu tidak digunakan dalam rekapitulasi di KPU. Dia menjelaskan, rekapitulasi dilakukan secara berjenjang mulai dari TPS, kecamatan, hingga tingkat kabupaten.

"Artinya kami tidak melakukan penggelembungan suara itu. Entah penggelembungan dari caleg atau pun dari salah satu partai politik. Jadi kami, seandainya ada tidak sesuai, misalnya dari TPS ada kesalahan input, di Kecamatan itu kami sudah melakukan pembetulan terkait kesalahan di TPS tersebut," kata Supami saat dihubungi melalui telepon, Senin (4/3/2024).

Supami mengatakan, rekapitulasi berjenjang dilakukan dengan pengawasan dari Bawaslu dan partai politik sehingga masyarakat bisa memantau.

Sementara terkait pembacaan Sirekap, dia mengatakan bukan menjadi pedoman KPU.

"Kami sudah memiliki penghitungan yang sudah dikawal dari TPS, kemudian di tingkat kecamatan, dan hari ini di tingkat provinsi. Seandainya jika terjadi penggelembungan sudah diingatkan atau diprotes peserta pemilu pada saat pleno kemarin di kabupaten ataupun di kecamatan," kata dia.

"Itu bukan penggelembungan suara, dalam proses rekap itu yang kita pedomani rekap berjenjang dari TPS, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga seterusnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com