Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Wisatawan Terseret "Rip Current" di Pantai Drini Gunungkidul Selamat

Kompas.com - 29/02/2024, 10:39 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyelamatkan dua wisatawan asal Ponorogo, Jawa Timur saat terseret arus di wilayah rip current di Pantai Drini, Tanjungsari, Kamis (29/2/2024).

Dikutip dari laman resmi BMKG, Rip Current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai. Arus ini dapat menyapu perenang kuat sekalipun.

Petugas mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi rambu yang ada.

Baca juga: Berenang ke Tengah Pantai Selatan, WN Australia Dipaksa Tim SAR Kembali ke Darat

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, dua orang korban yakni YE (15) dan GD (13) asal Ponorogo. Keduanya bermain air bersama rombongan di jalur rip current.

"Bermain terlalu ke tengah, karena korban tidak bisa berenang terbawa arus rip current," kata Suris saat dihubungi melalui telepon Kamis.

Dikatakannya, petugas Satlinmas yang mengetahui kejadian itu langsung menolong dua remaja itu bersama masyarakat.

Evakuasi keduanya menggunakan kapal nelayan yang kebetulan lewat.

"Evakuasi menggunakan pelampung dan bodybood serta pakai kapal nelayan yang kebetulan mendarat, setelah korban istirahat beberapa saat korban kembali berkumpul bersama rombongan," kata dia.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi rambu dan imbauan petugas di lapangan.

"Untuk Drini, Rip Current berada di jalur kapal," kata dia.

Baca juga: Terseret Ombak di Pantai Sidaurip, Bocah 11 Tahun di Cilacap Tewas

Karakteristik pantai di Gunungkidul yang berbatu karang, dan berada di Samudra Hindia memiliki rip current atau arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit, yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.

Pihaknya bekerjasama Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan penelitian mengenai rip current selama lima tahun terakhir.

"Ya kadang diingatkan mereka menjawab 'kami ke pantai untuk bermain air pak'," kata Marjonomenirukan wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com