"Hari ini kami berseru bersama, kembalilah pulang. Kembalilah membersamai yang tertinggal yang tertindas, yang tersingkirkan. Kembalilah ke demokrasi dan kembalilah mengajarkanya kepada kami dengan kata dan perbuatan," kata dia.
Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Abdul Gaffar Karim mengatakan, pada intinya yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah bentuk dari kepedulian politik dan itu bagian dari hak berdemokrasi masyarakat.
"Saya kira kampus sebagai bagian dari civil society memang punya kewajiban moral untuk menjadi penyeimbang kekuasaan. Menjadi kontrol terhadap kekuasaan dan yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa tadi adalah bagian dari bentuk kontrol itu," ucap dia.
Baca juga: Sampaikan Sikap, UPN Veteran Yogyakarta Serukan Pemilu Tanpa Intervensi dan Provokasi
Namun, para mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan sesuatu yang khas dan khusus yang tidak umum yaitu kerinduan.
"Mereka juga menyampaikan sesuatu yang khas yang khusus, yang tidak bersifat umum yaitu kerinduan mereka agar kedua dosen mereka bisa kembali ke demokrasi. Yang saya tangkap ya tentu saja kembali menjadi akademisi, kembali menjadi bagian dari kontrol terhadap politik dan kekuasaan," ujar dia.
Abdul Gaffar mengungkapkan mendukung kegiatan para mahasiswa. Selain itu, juga memfasilitasi para mahasiswa.
"Kami men-support acara tadi, membantu dengan fasilitasi dan segala macam. Karena bagi kami, ini adalah bagian peran demokrasi yang sudah seharusnya dilakukan oleh civil society," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.