"Secara elektoral sebenarnya Sri Sultan itu kan bukan penarik suara pemilih. Jadi lebih pada bahasa simbolik saja sih," ujarnya, Senin (29/01/2024).
Bayu menyampaikan, selama ini Yogyakarta dinilai sebagai miniatur Indonesia. Oleh karena itu, para capres dan cawapres bertemu Sultan sebagai bentuk "kulonuwun".
"Jadi mengharapkan kalau di Yogya aman, harapanya di tempat lain aman juga. Jadi itu sebagai semacam kulonuwun saja sih sebenarnya agar semoga pemilu besok itu damai," urainya.
Sementara terkait pertemuan dengan Jokowi, dia menilai berbeda dengan para capres.
"Kalau untuk Jokowi mungkin agak beda ya, mungkin yang dibicarakan sudah level negarawan bukan level politisi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.