Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Makna di Balik Pertemuan Para Capres dan Presiden Jokowi dengan Sultan HB X

Kompas.com - 30/01/2024, 05:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang maju dalam pilpres 2024, bergantian berkunjung dan bertemu dengan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Tak hanya 2024, pada Pilpres 2014 dan 2019 pun capres dan cawapres juga berkunjung untuk bertemu dengan Sultan.

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjadi kandidat pilpres pertama yang bertemu Sultan  yakni pada Rabu (27/12/2023). Ganjar mengaku meminta doa restu kepada Sultan. 

Baca juga: Bertemu Jokowi Empat Mata, Sultan: Hanya Kongko

Ganjar mengatakan juga membahas masalah kebangsaan bersama Sultan. 

"Ya tentang perkembangan bangsa dan negara, saya kan sekolah di sini lama di sini beliau sesepuh banyak nasihat lah situasi kondisi hari ini yang perlu kita jaga kondusifitasnya," kata Ganjar, Rabu (27/12/2023). 

Sultan pun mengatakan bahwa kedatangan Ganjar sudah lama direncanakan dan baru hari ini terealisasi.

"Ya Ganjar mau ketemu ya saya terima, kenal sudah lama. Ngobrol-ngobrol aja," katanya.

Ganjar saat bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Kota Yogyakarta, Rabu (27/12/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Ganjar saat bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Kota Yogyakarta, Rabu (27/12/2023)
Selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menemui Sultan pada Senin (22/1/2024).

Prabowo mengaku bertemu Sultan untuk meminta izin masuk ke wilayah DIY.

"Tadi hanya sowan, minta izin masuk ke daerah tadi dapat pandangan-pandangan beliau beberapa masalah, terutama masalah masa depan masalah teknologi dan sebagainya," kata Prabowo, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Anies Temui Sri Sultan HB X, Bahas soal Kebinekaan dan Doa Restu Ikuti Pilpres 2024

Sultan mengaku pertemuan tersebut membahas banyak hal, termasuk pemilihan presiden (pilpres).

"Kita sama Pak Prabowo, Pak Gibran ini ngobrol-ngobrol aja kesana kemari nggak ngomong macam-macam," kata Sultan.

"Teman-teman (wartawan) ndak percaya kita memang ngobrol macem-macam, memang dalam rangka pilpres," sambung Sultan.

Prabowo dan Gibran saat berpamitan Sultan setelah melakukan pertemuan selama 1 jam, Senin (22/1/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Prabowo dan Gibran saat berpamitan Sultan setelah melakukan pertemuan selama 1 jam, Senin (22/1/2024)
Capres terakhir yang bertemu Sultan adalah, Anies Baswedan. Capres nomor urut 1 ini bertemu Sultan pada Rabu (24/1/2024).

Anies juga mengaku meminta restu kepada Sultan. 

Baca juga: Prabowo-Gibran Bertemu Sultan, Bahas Pilpres

"Silaturahmi saya sebagai kawula Jogja tumbuh besar di Jogja. Sekarang mengikuti kontestasi pemilihan presiden meminta restu sekaligus bimbingan," ujar Anies saat ditemui setelah bertemu dengan Sultan, Rabu (24/1/2024).

Sementara itu, Sultan berpesan kepada Anies agar menjaga kebinekaan.

"Kalau bisa pemimpin itu bisa mengibarkan semua bendera, tidak hanya satu bendera," kata dia.

Anies setelah bertemu selama 1 jam 45 menit di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (24/1/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Anies setelah bertemu selama 1 jam 45 menit di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (24/1/2024)
Setelah para capres-cawapres, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menemui Sultan pada Minggu (29/1/2024).

Saat ditemui, Sultan enggan membocorkan apa yang dibicarakan dengan Presiden Jokowi. Sultan mengaku pertemuan dengan Presiden hanya sebatas kongko.

"Ya masa saya cerita (isi pertemuan dengan Jokowi), ya kongko-kongko diskusi saja seperti yang lain," ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (30/1/2024).

Baca juga: Ganjar Bertemu Sri Sultan HB X Selama 2 Jam di Yogyakarta

Senada dengan Sultan, Jokowi juga enggan membeberkan lebih jauh soal pertemuan tersebut. Dia mengatakan banyak hal yang dibahas di pertemuan tersebut. 

"Ya banyak (yang dibahas), berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional," kata Jokowi di Magelang, Senin (29/1/2024). 

Presiden Joko Widodo saat meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta selepas bertemu empat mata selama satu jam dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (28/1/2024).KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Presiden Joko Widodo saat meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta selepas bertemu empat mata selama satu jam dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (28/1/2024).

Semua sama saja

Sultan juga menganggap para capres yang datang menemuinya saat berbincang semuanya sama saja. Dalama sama-sama berdialog, dan sama-sama belajar.

Ia juga tidak berharap apa pun kepada capres-capres tersebut. 

"Ya, sekarang masih calon presiden semua saya tidak bisa punya komentar," katanya.

Saat ditanyakan terkait siapa capres yang menarik hatinya, Ngarsa Dalem tidak bisa memberikan penilaian secara khusus.

"Saya tidak bisa menilai, karena saya tidak bisa menilai," ujar Sri Sultan, Rabu (24/1/2024).

Simbol "kulonuwun"

Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias menyebut bahwa pertemuan tersebut adalah bahasa simbolik. Hal ini mengingat Sultan bukanlah penarik elektoral. Selain itu Sultan juga bukan pimpinan partai. 

Menurutnya, kunjungan tersebut simbol sopan santun. Dalam hal ini, para kandidat yang usianya lebih muda lantas "sowan" kepada seorang tokoh yang lebih tua.

"Secara elektoral sebenarnya Sri Sultan itu kan bukan penarik suara pemilih. Jadi lebih pada bahasa simbolik saja sih," ujarnya, Senin (29/01/2024).

Bayu menyampaikan, selama ini Yogyakarta dinilai sebagai miniatur Indonesia. Oleh karena itu, para capres dan cawapres bertemu Sultan sebagai bentuk "kulonuwun".

"Jadi mengharapkan kalau di Yogya aman, harapanya di tempat lain aman juga. Jadi itu sebagai semacam kulonuwun saja sih sebenarnya agar semoga pemilu besok itu damai," urainya.

Sementara terkait pertemuan dengan Jokowi, dia menilai berbeda dengan para capres. 

"Kalau untuk Jokowi mungkin agak beda ya, mungkin yang dibicarakan sudah level negarawan bukan level politisi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com