Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tambang Ilegal di Kali Progo Ditutup, Tempat Penghidupan Sebagian Besar Warga

Kompas.com - 25/01/2024, 21:58 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga telah lama hidup dari aktivitas penambangan pasir di kawasan Padukuhan Nglatiyan I, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Separuh warga dusun mengandalkan hidup dari aktivitas tambang pasir ini. Sementara yang lain merupakan pekerja proyek dan pedagang sayur.

“Wilayah kami, lima puluh persen ikut tambang. Hampir separuhnya,” kata Tujilan, Dukuh (kepala dusun) Nglatiyan I, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Penutupan Tambang Ilegal Diwarnai Penolakan, Warga Blokir Akses Masuk dengan Bakar Bambu

Kata Tujilan, jika tambang benar ditutup, dia tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupan warga yang selama ini mengandalkan hidup dari tambang.

Dia hanya berharap ada jalan terbaik bagi warga.

“Nanti kalau dirasa cari rezeki, kalau orang dari kegiatan (lama) disuruh 180 (derajat berubah) cari kerjaan (baru) susah. Ke belakangnya kita tidak tahu,” kata Tujilan.

Cerita singkat dari Tujilan, kegiatan menambang pasir tumbuh setelah Merapi meletus.

Tetapi ia mengaku tidak mengikuti perkembangan aktivitas tambang di wilayahnya. Sejauh yang ia tahu, penambangan di sana pernah berjalan baik setelah masuk investor.

“Saya tidak tahu kaitannya dengan izin, prosedur dan perizinan itu dengan Dinas Pertambangan. Saya kurang tahu. Saya baru masuk bila ada kepentingan terkait warga,” kata Tujilan

Sebelumnya, Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian Tambang menutup tambang pasir di Nglatiyan I.

Polisi terjun bersama beberapa satuan, seperti ESDM Provinsi, Satpol PP DIY, Subdit Tipiter Ditkrimsus Polda DIY, DLH Kulon Progo, dan Satreskrim Polres Kulon Progo.

Kegiatan pertambangan ditutup karena melakukan usaha ilegal. Aksi polisi dan tim terpadu mendapat penolakan warga dan pekerja tambang mewarnai upaya tim terpadu menutup tambang.

“Satreskrim Polres Kulon Progo dan Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian Tambang melaksanakan penertiban pada dugaan penambangan pasir tanpa izin,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti.

Baca juga: Mahfud Sebut Aparat Jadi Beking Tambang Ilegal, Panglima TNI Singgung Reward and Punishment Prajurit

Upaya polisi dan petugas terhalang sesaat oleh aksi penolakan warga. Petugas, polisi dan warga negosiasi hingga berakhir sepakat kegiatan penambangan ditutup sampai terbit izin usaha penambangan atau IUP.

Lurah Ngentakrejo, Sumardi mengaku terkejut dengan peristiwa ini. Ia tidak tahu ada kegiatan penertiban tambang, namun juga tidak menyangka respon serius dari warganya, seperti memotong pohon dan membarikade jalan dengan kayu.

Tetapi aksi warga dirasa hal bisa mengerti karena mereka telah menggantungkan hidup pada aktivitas di Sungai Progo ini.

“Ini terkait mata pencaharian. Dampaknya, kalau tidak ada itu ya sangat (berat), karena kebutuhan pokok dari (diperoleh dari sungai) Progo,” kata Sumardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com