Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Istri di Gunungkidul, Tersangka Masih Dirawat di RS

Kompas.com - 23/01/2024, 16:27 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka pembunuhan istri di Padukuhan Dedel Wetan, Kalurahan Dadapayu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, masih dirawat hingga kini.

Luka di leher pelaku cukup parah dan belum bisa dirujuk karena masalah pembiayaan.

Baca juga: Suami di Gunungkidul yang Bunuh Istrinya Ditetapkan sebagai Tersangka

"Secara umum masih stabil, tetapi untuk lukanya dari rumah sakit Wonosari (RSUD Wonosari) menurut keterangan dokter di sini belum ada peralatan untuk operasi. Jadi luka lehernya harus dirujuk ke Sardjito (RSUP dr Sardjito)," kata kapolsek Semanu AKP Pudjijono saat dihubungi melalui telepon Selasa (23/1/2024).

Dikatakannya hingga kini belum bisa dirujuk karena terkendala biaya penanganan di RSUD Wonosari.

R sendiri dirawat di RSUD Wonosari sejak Jumat (5/1/2024) lalu, atau setelah melakukan dugaan pembunuhan terhadap S istrinya sendiri.

"Pembiayaan belum selesai masih diupayakan berapa stakeholder untuk bisa mengcover pembiayaan di rumah sakit wonosari ini. Termasuk dari pemda (Gunungkidul) dan rumkit (rumah sakit) Bhayangkara," kata Pudjijono.

Disinggung mengenai motif, Kapolsek mengatakan bahwa pelaku sakit hati dengan korban S, sehingga terjadi pembunuhan.

"Ndak menyebutkan secara spesifik dia itu cemburu, secara garis besar dia itu diremehkan sama istrinya. Terkait uang dimintai uang tidak bisa ngasih uang. Untuk yang lain kalau secara khusus tidak menyebutkan," kata dia.

Sebelumnya, suami diduga membunuh istrinya di Padukuhan Dedel Wetan, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Jumat (5/1/2023) lalu.

Kesaksian warga melihat suami menyerahkan surat setelah melakukan pembunuhan dan percobaan bunuh diri di Padukuhan Dedel Wetan, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Jumat (5/1/2023).

"Jadi sekitar pukul 07.55 WIB, mbah R menelepon saya sini Er ke rumah. Saya masuk dalam rumah ke sini bersama anak saya berusia 3 tahun," kata salah seorang saksi Erni Susilowati kepada wartawan di lokasi Jumat.

Dikatakannya saat itu R menyerahkan sepucuk surat, namun setelah menerima itu dirinya kaget melihat leher sudah disayat. Dirinya tidak mengetahui jika S (57) menjadi korban pembunuhan.

Baca juga: Polisi Ungkap Isi Surat Suami yang Bunuh Istri di Gunungkidul

"Mban R (59) memberikan kertas terus belum sempat membaca mengetahui mbah R lehernya sudah disayat saya takut tak lempar kertasnya, lalu saya berteriak minta tolong," ucap Erni.

Sebagai tetangga terdekat, Erni biasa berinteraksi dengan kedua orang tersebut, tetapi tidak mengetahui masalah rumah tangga. S setiap hari kerja di Wonosari.

"Kemarin masih bertemu S di ladang. Tadi pagi saya tidak memberitahu jika ada tetangga yang meninggal dunia, pikir saya mungkin kecapean bangun siang," kata dia.

Tetangga lainnya Rahmadi mengatakan, jika dirinya datang R sudah dibawa ke rumah sakit. Sementar S tergeletak di ruang tamu dengan penuh luka.

"Darahnya banyak banget, warga takut mendekat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com