Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacok Pengendara Sepeda Motor di Sleman, 5 Remaja Ditangkap, 3 Buron

Kompas.com - 22/01/2024, 16:51 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil mengamankan lima orang remaja terkait kasus pembacokan seorang pengendara sepeda motor di Jalan Padjajaran (ring road Utara), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kendati demikian, tiga orang lainnya masih dalam pengejaran (buron).

Adapun kelima remaja yang berhasil ditangkap yakni yakni JA (18) warga Kapanewon Depok, NRAP (18) warga Kapanewon Mlati, TIS (19) warga Kapanewon Godean, BDN (18) warga Kapanewon Depok, dan AA (19) warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

"Para pelaku berhasil kami tangkap pada 10 Januari 2024," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (22/01/2024). 

Baca juga: Pemuda Residivis di Sumbawa Bacok Pedagang Ayam Potong hingga Tewas, Motif Perselingkuhan

Endriadi menceritakan, peristiwa penangkapan kelima pelaku tersebut bermula ketika korban MS (32) bersama temannya mengendarai sepeda motor dan hendak mencari makan pada Kamis (28/12/2023). Korban berangkat dari kosnya di daerah Jalan Kaliurang.

"Mencari makan di Jalan Seturan, namun warung yang dituju sudah tutup," ucapnya. 

Korban kemudian memutuskan untuk kembali ke kos. Di perjalanan, korban bersama temannya berpapasan dengan para pelaku. 

"Kebetulan di jalan tersebut melewati para pelaku berjumlah delapan orang dengan 4 kendaraan sepeda motor," tuturnya. 

Baca juga: Ramai soal Siswa MA di Demak Bacok Gurunya, Polisi: Sudah Ditangkap

Baca juga: Adu Banteng Motor Vs Motor di Mamuju Sulbar, 3 Warga Tewas

Pelaku berniat tawuran di daerah Jombor

Para pelaku lantas mengejar korban. Sehingga terjadi aksi kejar-kejaran. Salah satu pelaku lantas membacok korban dengan senjata tajam jenis celurit. 

Setelah melakukan pembacokan, para pelaku lantas melarikan diri. Korban mengalami luka bacokan di bahu sebelah kiri. 

"Korban kemudian menyeberang ke kantor Polda DIY dan ditolong oleh petugas piket dan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya. 

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Endriadi didapati para pelaku tersebut berkumpul untuk tawuran dengan kelompok lain di daerah Jombor. Namun saat para pelaku datang ke lokasi tawuran, kelompok lainnya tidak ada. 

"Para pelaku kembali ke titik kumpul, dan ketika para korban lewat, salah seorang pelaku menyuarakan 'itu orangnya' hingga terjadi kejar-kerjaran dan terjadi peristiwa pembacokan atau kejahatan jalanan tersebut," ucapnya. 

Baca juga: Campur Etanol dengan Sirup, 4 Pemuda di Semarang Tewas

Pelaku merupakan satu alumni sekolah

Padahal korban dan temanya bukanlah kelompok yang janjian untuk tawuran di daerah Jombor. 

"Jadi korban ini bukan merupakan sasaran yang mereka janjian tadi," tegasnya. 

Menurut Endriadi, para pelaku memang dulunya merupakan teman satu sekolah. Saat ini mereka sudah alumni dari sekolahnya.

"Para pelaku ini termasuk kelompok dalam pelajar dan tidak ada gengnya, kelompok tapi tidak ada nama gengnya, satu alumni sekolah. Sudah lulus semua," urainya. 

Saat ini pihaknya masih mencari tiga orang pelaku lainya. Tiga orang tersebut yakni RK, TM, dan HR. 

"Langkah selanjutnya, terus melakukan pencarian terhadap tiga orang pelaku yang sudah kami identifikasi. Para DPO kita sudah bisa mengindentifikasi, kalau ada di luar DIY, kami tetap lakukan pengejaran dan penangkapan," pungkasnya.

Baca juga: Tawuran Remaja Pecah di Magelang, Satu Mobil Jadi Sasaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com