Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Siaga, Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur Maksimal 2.000 Meter

Kompas.com - 19/01/2024, 12:47 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menggeliat.

Merapi tercatat mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Jumat (19/1/2024) pagi.

Total terjadi 6 kali awan panas guguran dari pukul 06.59 WIB sampai dengan pukul 07.23 WIB. 

"Terjadi 6 kali awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 19 Januari 2024," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam laporan tertulis, Jumat (19/01/2024). 

Baca juga: Gempa Bantul Hari Ini, Analisis Penyebab, dan Aktivitas Merapi...

Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran di Gunung Merapi terjadi pada pukul 06.59 WIB dengan amplitudo maksimal 21 mm dan durasi 127.4 detik.

Kemudian pukul 07.04 WIB dengan amplitudo maksimal 34 mm dan durasi 200.6 detik. 

Pukul 07.12 WIB kembali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo maksimal 40 mm dan durasi 130.2 detik.

Setelah itu pukul 07.18 WIB teramati awan panas guguran dengan amplitudo maksimal 65 mm dan durasi 170.1 detik. 

Tak beserselang lama, awan panas guguran kembali terjadi pukul 07.21 WIB dengan amplitudo maksimal 48 mm dan durasi 110.9 detik.

Pada pukul 07. 23 WIB kembali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo maksimal 45 mm dan durasi 182 detik. 

"Estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya (Kali Bebeng)," katanya.

Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Berubah, Apa Dampaknya?

Baca juga: Ramai soal Muncul Awan Lentikular Saat Merapi Erupsi, Apa Itu?

Potensi bahaya Gunung Merapi

Saat terjadi awan panas guguran visual Gunung Merapi berkabut. Sedangkan arah angin ke tenggara. 

Sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga. 

"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tandasnya. 

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Cerita Letusan Dahsyat Gunung Merapi 2010...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com