Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Kompas.com - 08/12/2023, 21:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat ratusan anak terkena pneumonia, dengan puluhan kasus tiap bulannya.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan kasus pneominia pada anak ini bukan kategori pneumonia microplasma.

"Basisnya RSF, tapi kita seringkali tidak cek. Karena tidak parah berobat jalan, kita tidak sampai melakukan pemeriksaan kultur. Dengan obat-obatan faskes pertama atau lanjutan itu sembuh. Penyebabnya virus, bakteri jamur juga bisa," beber Lana, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Waspada Pneumonia, KKP Denpasar Pantau Pergerakan Turis China di Bandara

Total kasus dari awal 2023 sampai sekarang pasien yang dirawat oleh RSUD Yogyakarta sebanyak 156 kasus.

Sedangkan secara total pasien yang sempat dirawat di 18 Puskesmas Kota Yogyakarta sebanyak 441 kasus. Dengan rinciannya Januari 35 kasus; Februari 45 kasus; Maret 49 kasus; April 40; Mei 40; Juni 34; Juli 27 kasus; Agustus 48; September 59 kasus; dan Oktober 64 kasus.

"Kalau rawat (inap) enggak ada. Sudah sembuh semua kalau yang dari rumah sakit 156 ini dari minggu pertama sapai minggu 47," kata dia.

Lana menambahkan untuk pencegahan masyarakat diminta untuk mengikuti vaksinasi bagi anak di Puskesmas.

"Masyarakat yang punya bayi tolong jangan sampai lupa, jangan sampai terlewat jadwalnya untuk imunisasi," kata dia.

Menurut dia, vaksinasi anak saat ini belum sampai 100 persen. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang menolak vaksinasi. 

Selain itu masih ada masyarakat yang beranggapan imunisasi adalah ajang bisnis vaksin.

"Masih ada spot-spot tertentu, masih ada masyarakat yang menolak. Kadang-kadang masyarakat berpikir ini jualan vaksin ini kan vaksinnya gratis kok," beber dia.

"Mengapa ada yang bayar di rumah sakit swasta sebetulnya vaksin dari kami itu jasanya jasa dokter spesialis," imbuh Lana.

Lanan menegaskan walaupun terjadi peningkatan kasus pneumonia pada anak tetapi tak ada fatalitas dalam kasus ini.

"Tingkat fatalitas lebih rendah dibanding covid-19 di Cina. Pun di Kota Yogyakarta semua yang sempat alami pneumonia sudah sembuh," kata dia.

Dia berharap masyarakat Kota Yogyakarta tak perlu panik saat anak atau tetangga terkena pneuominia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com