Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kampanye Terselubung, Bawaslu DIY Sebut Biasanya Berdalih Undangan Warga

Kompas.com - 28/11/2023, 23:56 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat ikut aktif mengawasi kampanye terselubung di pertemuan-pertemuan warga.

Sebagai informasi tahapan pemilu sekarang sudah memasuki masa kampanye pada hari Selasa (28/11/2023).

Ketua Bawaslu DIY Mohammad Najib mengatakan kampanye terselubung merupakan kampanye yang dilakukan dengan cara rapat umum tapi berdalih menghadiri undangan kelompok masyarakat.

Baca juga: Kampanye Dimulai, Caleg di Kabupaten Semarang Pasang Baliho dengan 11 Wajah

"Kampanye dalam pertemuan terbatas atau tatap muka harus ada izin dari kepolisian," kata Najib, Selasa (28/11/2023).

Ia menambahkan calon legislatif atau pengurus partai politik boleh menghadiri kegiatan di masyarakat tetapi tidak boleh kampanye.

"Itu yang disebut dengan kampanye terselubung (menghadiri kegiatan masyarakat dan kampanye langsung)," kata dia.

Dia menjelaskan sampai pada tanggal 27 November 2023 Bawaslu DIY belum menerima Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) kampanye dari peserta pemilu.

"Kenapa sekarang masih sepi? Karena belum ada (kampanye) rapat umum, karena memang nelum boleh," kata dia.

Selama masa kampanye ini, Bawaslu DIY bakal meningkatkan pengawasan dan memperkuat koordinasi dengan pihak kepolisian.

Ia menduga kampanye terselubung dilakukan karena lebih leluasa tanpa pengawasan dari Bawaslu.

"Ketika diawasi tidak akan leluasa melakukan pelanggaran. Sehingga, masuk akal ketika aktivitas berjalan tapi tidak diawasi," katanya.

"Bawaslu pasti mencari dan koordinasi dengan intel untuk memastikan (kampanye terselubung)," imbuh dia.

Baca juga: Masa Kampanye Dimulai, Belum Ada Kepala Daerah di Jateng yang Ajukan Cuti

Oleh karena itu, Najib meminta masyarakat berperan aktif mengawasi adanya potensi pelanggaran kampanye berupa kampanye terselubung.

Jika menemui kampanye terselubung masyarakat dapat melaporkan ke Bawaslu DIY.

"Kita mendorong masyarakat untuk lapor kalau ada kampanye terselubung," ujarnya.

Menurut Najib kampanye dengan metode rapat umum baru boleh dilakukan pada Januari 2024 mendatang.

"Setidaknya dalam 5-6 hari ke depan belum ada kampanye resmi, ya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com