Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Kelinci Terguling di Prambanan, Sopir dan Kernet Belum Dimintai Keterangan

Kompas.com - 20/11/2023, 14:37 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kereta kelinci yang terguling di Jalan Sumberwatu Dukuh Gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman menyebabkan satu orang masih menjalani rawat inap.

Saat ini polisi masih menunggu kondisi sopir dan kernet kereta kelinci membaik untuk dimintai keterangan.

Dari peristiwa kecelakaan kereta kelinci tersebut ada delapan orang yang dilarikan ke rumah sakit.

Tiga korban dilarikan ke RSUD Prambanan dan lima korban dilarikan ke PKU Muhammadiyah Prambanan Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Kereta Kelinci di Prambanan Sleman Tergelincir dan Terbalik, 8 Orang Dirawat

Kasat Lantas Polresta Sleman Kompol Andhies F Utomo mengatakan, sebagian besar korban menjalani rawat jalan.

"Ada satu yang masih rawat inap di PKU Muhammadiyah Prambanan Klaten," ujar Kasat Lantas Polresta Sleman Kompol Andhies F Utomo saat dihubungi Senin (20/11/2023).

Andhies mengungkapkan akan melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi dan kernet kereta kelinci. Pemeriksaan akan dilakukan setelah kondisi pengemudi dan kernet membaik.

"Ini kemarin masih pengobatan untuk sopir sama kernetnya, nanti kalau sudah membaik kami lakukan pemeriksaan," tandasnya.

Menurut Andhies pada tahun ini ada dua kejadian kecelakaan kereta kelinci. Sebelumnya kecelakaan yang melibatkan kereta kelinci dengan terjadi di Jalan Yogya-Solo pada Minggu (30/07/2023).

Terkait dengan aturan kereta kelinci, lanjut Andhies akan dilakukan pembahasan dengan Dinas Perhubungan.

"Kita akan bahas dulu soalnya dengan Dinas Perhubungan terkait penindakan tentang kereta kelinci. Seharusnya kan memang bukan di jalan umum, nanti kita koordinasi dulu dengan Dishub terkait itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kereta kelinci yang membawa rombongan warga mengalami kecelakaan karena tidak kuat saat menanjak di Jalan Sumberwatu Dukuh gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman. Dari kejadian ini ada delapan orang yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Kejadian pada 19 November 2023 pukul 09.30 WIB," ujar Kasat Lantas Polresta Sleman Kompol Andhies F Utomo, Minggu (19/11/2023).

Andhies menyampaikan awalnya kereta kelinci mengangkut warga Wonosutan, Srigading, Sanden, Kabupaten Bantul berangkat menuju obyek wisata Rowo Jombor di Klaten, Jawa Tengah.

Semula kereta kelinci dikemudikan GT (32) warga Banguntapan Kabupaten Bantul. Sekira pukul 09.15 WIB GT janjian untuk ketemu dengan sopir pengganti inisial AA (42) warga Klaten, Jawa Tengah di Jalan Gatak Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Adu Banteng Kereta Kelinci dan Bus di Sleman, 2 Orang Dirawat di Rumah Sakit

Sopir GT menghubungi sopir pengganti karena dirinya tidak tahu jalan. Setelah bertemu selanjutnya kereta kelinci dikemudikan oleh sopir pengganti tersebut.

"Sambil menghafalkan gigi presneling kereta kelinci tetap melaju, setelah sampai TKP tiba-tiba kereta kelinci tidak kuat menanjak dan tergelincir mundur dan gerbong yang belakang terbalik," tuturnya.

Akibat kejadian ini ada delapan orang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Tiga korban di larikan ke RSUD Prambanan dan lima korban dilarikan ke PKU Muhammadiyah Prambanan Klaten," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com