Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai di Bantul Melonjak, Perajin Tahu: Kenaikan Tertinggi Saat Perang Israel-Palestina Dimulai

Kompas.com - 09/11/2023, 11:18 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sejumlah perajin tahu dan tempe di Bantul, DI Yogyakarta, memilih untuk tetap bertahan meski harga kedelai saat ini naik. Kenaikan tertinggi terjadi saat perang Palestina dan Israel dimulai.

 

"Naiknya harga kedelai saya memilih untuk masih bertahan," kata salah satu perajin tahu di Ngoto, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Tri (33) saat ditemui wartawan Kamis (9/11/2023).

Dia mengaku masih menjual tahu putih dengan harga Rp 500 per bijinya. Kenaikan kedelai dirasakan beberapa pekan terakhir. Namun kenaikan tertinggi saat perang Palestina dan Israel dimulai.

Baca juga: 90 Persen Kedelai Masih Impor, Menteri Pertanian Dorong Petani Tanam Sendiri

Saat ini harga kedelai tembus di harga Rp 12.600 per kilogramnya. Padahal sebelumnya sekitar Rp 10.000 per kilogramnya.

"Kenaikan tertinggi saat perang Israel Palestina, itu langsung naik. Mungkin karena kedelainya impor dari Amerika," kata dia.

Tri hanya bisa berharap pemerintah membantu UMKM seperti dirinya. Salah satunya dengan kembali mensubidi harga kedelai.

"Kemarin kan setelah harga normal subsidi hilang. Jadi harapannya subsidi untuk kedelai bisa turun lagi," kata Tri.

Pengharjin tempe di Ngoto, Abu (65) mengaku masih menjual tempe ukuran setengah kilogram Rp 6.000 kepada pengepul. Meski diakuinya harga itu sulit untuk mendapatkan keuntungan.

"Saya mau menaikkan harga tidak tega. Jadi tidak untung, tidak apa-apa asal bisa makan. Kalau dikecilkan tidak laku dan kita malah akan tambah rugi. Jadi tetap seperti biasanya saja," kata dia.

Dijelaskannya, bulan September harga kedelai masih di sekitar Rp 9.000 per kilogram. Oktober ke bulan November naik Rp 1.000 lebih.

"Sekarang harga kedelai Rp 12.900 sampai Rp 13.000 per kilogram," kata dia.

Abu berharap pemerintah tidak tergantung dengan impor, dan bisa mengembangkan kedelai sendiri.

"Kalau bisa jangan lagi tergantung dengan kedelai impor," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com