KOMPAS.com - Jika Anda tengah berunjung ke Pantai Parangtritis di Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul, ada kuliner unik yang bernama peyek jingking.
Seperti kebanyakan kuliner peyek, peyek jingking atau rempeyek jingking adalah keripik renyah yang biasanya dijadikan kudapan.
Baca juga: 5 Kuliner Khas Kulon Progo, Pernah Coba Growol dan Srontol?
Hanya saja, bahan yang digunakan cukup unik yaitu tepung berbumbu dan hewan laut yang bernama jingking.
Banyak orang yang masih asing dengan jingking yang digunakan sebagai bahan dari peyek ini.
Baca juga: Nasi Kapau, Kuliner Khas Bukittinggi yang Kerap Dikira Nasi Padang
Jingking merupakan jenis hewan laut yang hidup di pantai, dan kerap disebut kepiting kecil.
Kepiting ini kerap ditemukan berlarian di tepi pantai, dan setelah diolah atau digoreng ukurannya hanya sebesar biji kacang hijau.
Baca juga: Jadah Tempe, Kuliner Khas Kaliurang Kegemaran Sultan Hamengkubuwono IX
Setelah dicuci bersih, jingking akan dicampur ke dalam adonan tepung berbumbu dan digoreng hingga matang.
Di Pantai Baron, peyek jingking disajikan hangat karena penjualnya akan menggoreng adonan peyek jika ada yang memesan.
Aroma sedap dari peyek jingking yang tengah digoreng inilah yang kerap menggoda wisatawan untuk mencicipi dan membelinya.
Terlebih bagi mereka yang belum pernah menyantap peyek jingking sebelumnya, biasanya akan penasaran untuk mencobanya.
Selain itu, ada juga peyek jingking yang telah dibungkus rapi dalam plastik untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Tak hanya dijumpai di Pantai Baron, kuliner peyek jingking juga bisa ditemukan di Pantai Parangtritis.
Rasa renyah dan asin dari adonan peyek dan serta aroma laut yang khas dari jingking menjadi kombinasi yang sangat nikmat di lidah.
Biasanya wisatawan akan menikmati peyek jingking dan es kelapa muda sambil menikmati pemandangan di tepi pantai.
Kini peyek jingking tidak hanya hadir dengan rasa udang merah, namun memiliki rasa yang variatif.
Berbagai macam pilihan rasa peyek jingking yaitu peyek jingking rumput laut, undur-undur laut, dan lumut laut.
Sumber:
tribunnews.com
jogja.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.