Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP di Tegal Diduga Dirundung Teman dan Guru, Kepsek Tolak Temui Wartawan

Kompas.com - 16/10/2023, 20:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaaan perundungan yang dialami seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Tegal, Jawa Tengah, jadi sorotan.

Perundungan terhadap siswi SMP swasta kelas VII itu berawal dari hilangnya uang iuran kelas sebesar Rp 1.950.000.

Namun, pihak sekolah enggan memberikan penjelasan saat dimintai konfirmasi oleh wartawan.

Baca juga: Di-bully karena Dituduh Mencuri, Siswi SMP Swasta di Tegal Trauma dan Enggan Sekolah

Kepala sekolah yang bernama Andri Apriudin itu bahkan menolak bertemu dengan sejumlah wartawan yang datang ke sekolah.

"Tidak boleh, ini kan rumah saya. Jadi saya berhak menolak," kata Andri sambil masuk ke salah satu ruangan dan meninggalkan wartawan.

Baca juga: Remaja yang Bunuh Pria Dewasa di Bandung adalah Korban Bully di Pesantren

Trauma

Sementara itu, orangtua korban menjelaskan, sejak anaknya dituduh mencuri uang sering mendapat perundungan dari teman-teman kelas.

Bahkan perundungan diduga juga dilakukan oleh guru kelas. Hal itu membuat kondisi korban trauma dan enggan berangkat sekolah.

"Anak saya mengaku tidak mengambil sama sekali. Anak saya trauma, lihat tanggalan sekolah minta dibuang, pakaian, sampai buku-buku minta dihilangkan semua," kata Misrotun (43), ibu korban.

Baca juga: Siswi Kelas 1 SD di Tojo Una-una Sulteng Diduga Diperkosa Bapak Kandung dan 2 Rekannya

Sementara ayah korban bernama Gunawan (50), mengatakan, kejadian itu berawal saat sekolah berencana menggelar kegiatan outbond.

Lalu para siswa berinisiatif mengumpulkan uang untuk pembuatan jaket. Uang iuran terkumpul sejumlah Rp 1.950.000 dan dipegang bendahara kelas.

Menurut Gunawan, tuduhan itu berawal saat anaknya mengeluh sakit dan hanya ada di kelas saat jam istirahat.

Sementara teman-temannya disebut berada di luar kelas. Usai pulang sekolah, bendahara kelas mengaku kehilangan uang iuran itu.

"Sehingga terkumpul uang sebanyak Rp1.950.000. Namun, sekitar 1 Oktober 2023 kemarin uang tersebut hilang dan belum ditemukan sampai saat ini," kata Gunawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunawan sempat mendatangi sekolah untuk meminta klarifikasi.

Hal itu dilakukan karena sejak mendapat perundungan, anaknya alami trauma.

"Saya mau meluruskan anak saya tidak bersalah. Tidak bisa sepihak, anak saya ditekan dari pihak sekolah, satu kelas mem-bully semua, anak saya terpojokan," kata Misrotun.

(Penulis: Tresno Setiadi | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com