Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Belum Juga Turun, Warga Gunungkidul Gelar Tradisi 'Njaluk Udan'

Kompas.com - 07/10/2023, 10:18 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi njaluk udan atau meminta hujan masih dipertahankan oleh masyarakat Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Upacara adat ini dilakukan saat kemarau panjang dan sudah memasuki musim tanam. Bahkan tahun ini, tradisi njaluk udan akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda Nasional.

Upacara yang dilakukan setiap bulan September atau Oktober pada Jumat Kliwon dalam penanggalan Jawa ini dilakukan di pertapaan Andongsari, yang berada di atas perbukitan pada Jumat (6/10/2023).

Upacara dilakukan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Rois setempat. Saat di tengah doa, warga berteriak meminta hujan kepada Tuhan.

Baca juga: Kemarau Panjang Diprediksi hingga November 2023, Pemprov Sulsel Imbau Warga Tak Panik

Kemudian kelapa muda yang ada diberi gula yang diambil dari daun kelapa. Setelah tercampur diminum bersama.

lalu mereka kenduri dan menyantap delapan nasi Ingkung yang sudah dipersiapkan oleh warga setempat.

Panitia acara, Margono mengatakan, tradisi ini sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat ketika kemarau berkepanjangan. Mereka menggelar tradisi doa bersama, sekaligus mempererat tali persaudaraan sesama masyarakat.

"Kegiatan ini sudah dilakukan turun temurun sejak simbah-simbah dulu," kata Margono kepada wartawan di Padukuhan Klampok, Giripurwo, Jumat (6/10/2023).

Lokasi yang dipilih adalah Pertapan Andongsari merupakan petilasan tokoh masyarakat setempat. Upacara tradisional ini wujud permintaan masyarakat agar hujan yang terakhir turun Juni 2023 ini bisa segera turun.

"Semoga bisa segera turun hujan, kasihan masyarakat yang harus membeli air," kata dia.

Salah seorang warga, Kusno mengatakan, tampungan air hujan milik warga rata-rata habis sejak bulan Agustus 2023 lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka harus membeli ke tangki swasta Rp 150.000 sampai Rp 200.000 yang bisa digunakan sekitar dua mingguan. Selain itu, warga juga sering mendapatkan bantuan pihak ketiga.

Tradisi 'Njaluk Udan' di Kapanewon Purwosari, GunungkidulDok Warga Tradisi 'Njaluk Udan' di Kapanewon Purwosari, Gunungkidul
"Ya ada yang sudah membeli air lima sampai delapan tangki tergantung kebutuhan," kata Kusno.

"Semoga dengan tradisi ini segera hujan," kata dia.

Baca juga: Dampak Kemarau, Petani Desa di Boyolali Tak Bisa Tanam Padi karena Sawah Kering

Kepala Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Gunungkidul,  Agus Mantara mengatakan, tradisi njaluk udan merupakan kegiatan turun temurun masyarakat di Giripurwo setiap tahun.

Pihaknya tahun ini sedang melakukan kajian tentang tradisi njaluk udan untuk diusulkan menjadi warisan budaya tak benda Nasional.

"Dengan masuk warisan budaya tak benda Nasional, tradisi ini diharapkan tetap lestari," kata Agus.

Dia berharap masyarakat Gunungkidul tetap menjaga tradisi yang sudah ada. Sehingga ditengah gempuran tradisi luar, tradisi asli tetap terjaga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com