YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, pada 15-21 September 2023, Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava sebanyak 148 kali ke arah selatan hingga barat.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 148 kali ke arah selatan hingga barat," ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 15-21 September 2023, Jumat (22/09/2023).
Guguran lava meliputi dua kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.300 meter. Lalu sebanyak 145 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter. Kemudian sebanyak 1 kali ke hulu Kali Putih sejauh 1.400 meter.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 198 Kali Guguran Lava Selama Sepekan
"Suara guguran terdengar 31 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ucapnya.
Kegempaan di Gunung Merapi dalam minggu ini tercatat 12 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB). Lalu 2.216 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 983 kali gempa guguran (RF) dan 5 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 Km dari puncak," urainya.
Berdasarkan data-data tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," ucapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Kemudian harus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.