Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat Bayi Kembar yang Dibuang di Sungai Sleman Terungkap dari Klinik Bersalin

Kompas.com - 21/09/2023, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Sementara dua bayi malang itu dimasukkan dalam plastik dan diletakkan di kardus lalu turut dibawa ke dalam mobil.

Setelah makan, keduanya kembali kos. Setelah itu EW meminta kekasihnya untuk memakamkan kedua bayinya. Lalu dua bayi di dalam mobil yang terbalut kain, plastik dan kardus itu pun dinawa oleh SW.

SW rencananya memakamkan bayi tersebut di pekarangan rumahnya di Piyungan.

Namun di tengah perjalanan ia sempat berhenti di wilayah Berbah karena panik hari beranjak pagi dan khawatir diketahui orang tuanya.

SW akhirnya berhenti di dekat aliran Kali Buntung, Berbah, lalu turun ke sungai dengan ketinggian lebih kurang 3-5 meter sambil membawa dua bayinya.

Lalu darah dagingnya sendiri dibuang begitu saja oleh SW ke aliran sungai bersama dengan kain pembungkusnya. Sementara kardusnya dibawa dan dibuang ke tempat sampah.

Baca juga: Bayi Kembar Dibuang di Sungai Buntung Sleman, Ibunya Ternyata Mahasiswi, Melahirkan Sendiri di Kos

Ditangkap saat pulang

SW diketahui adalah warga Sandeyan, Srimulyo, Piyungan, Bantul.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua RT 6 Sandeyan, Suwarno. Ia mengaku sempat melihat proses penangkapan SW oleh polisi.

"Iya benar itu warga saya. Semalam saya lihat dia ditangkap polisi," jelas dia, Minggu (17/9/2023).

Sehar-hari, Suwarno berjualan angkringan di dekat Polsek Piyungan dan tak jauh dari kediaman SW. Saat itu sejumlah orang menggunakan mobil dan motor mampir ke warungnya untuk beli minuman.

Namun pembeli di warungnya ternyata anggota polisi karena mereka langsung meringkus SW yang pulang menggunakan jasa ojek online.

Baca juga: 2 Pembuang Bayi Kembar di Sleman Berhasil Ditangkap Polisi

Menurut Suwarno. SW dan orangtuanya sudah cukup lama mengontrak di RT 6, Padukuhan Sandeyan.

"Saya enggak tahu pekerjaanya dia (SW). (Setahunya) kerjanya itu membawa mobil ojek online (pengemudi taksi online)," tutur Suwarno.

Menurutnya, SW memang jarang bergaul dengan masyarakat sekitar.

"Saya sendiri juga jarang lihat dia sejak beberapa waktu lalu," kata Suwarno.

Polisi menyebut motif SW membuang bayi ke dungai karena takut ketahuan orangtuanya dan malu punya anakdi luar nikah.

Saat ini SW dan SE telah ditetapkan oleh tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 dan 4 jo 77B UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHP.

Sementara jasad kedua bayi yang dibuang di sungai sudah dimakamkan di TPU Seyehgan, Sleman.

Baca juga: Bayi Kembar yang Ditemukan Mengapung di Sungai Buntung Sleman Diduga Meninggal 24 Jam Sebelumnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana), Tribun Jogya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com