Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Memalsukan Tanda Tangan, Jogoboyo Kalurahan Sidorejo Sleman Diberhentikan

Kompas.com - 20/09/2023, 16:12 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jogoboyo Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sri Wahyunarti, akhirnya diberhentikan dari jabatanya.

Keputusan ini menyusul dugaan pemalsuan tanda tangan Panewu Godean dan stempel Kapanewon Godean terkait pengurusan sertifikasi tanah milik warga. 

Saat dikonfirmasi, Panewu Godean, Rohmiyanto, membenarkan terkait telah diberhentikanya Jogoboyo Kalurahan Sidorejo, Sri Wahyunarti. 

"Iya benar, sudah diberhentikan," ujar Rohmiyanto, saat dihubungi, Rabu (20/9/2023). 

Baca juga: Warga Sidorejo Datangi Kantor Bupati Sleman, Tuntut Jogoboyo Diberhentikan karena Dituduh Pemalsuan dan Pungli

Rohmiyanto menyampaikan surat keputusan (SK) pemberhentian per 19 September 2023.

Wewenang pemberhentian langsung dari kelurahan. 

"Sesuai mekanisme di Perda 10 maupun Perbub 30 itu lurah meminta ada permohonan konsultasi ke kapanewon. Kemudian, ada rekomendasi, itu sebagai dasar pemberhentian," ucap dia. 

Rohmiyanto mengatakan, kalurahan sudah berproses mulai dari pemeriksaan hingga kajian.

Kemudian, hasil pemeriksaan dan hasil kajian tersebut dilampirkan saat berkonsultasi di kapanewon. 

"Itu sebagai dasar, dan kita di kapanewon juga ada kajian baru nanti mengeluarkan rekomendasi. Ya rekomendasinya pemberhentian," urai dia. 

Rohmiyanto menuturkan, berdasarkan hasil kajian dan pemeriksaan dari tim kalurahan Jogoboyo Kalurahan Sidorejo, Sri Wahyunarti terbukti melakukan pemalsuan dan sudah meresahkan. 

"Untuk lebih detailnya di kalurahan, kami kan tembusan. Tapi, prinsip dasar kajian kami dari apa yang sudah dilakukan di kalurahan, Pak Lurah bersama timnya," ucap dia. 

Terkait mekanisme pengisian jabatan Jogoboyo, lanjut Rohmiyanto, menjadi wewenang kalurahan. 

Baca juga: Kasus Bayi Kembar Dibuang di Sleman, Pelaku Terungkap Usai Polisi Temukan Petunjuk di Klinik

"Tapi, ketika kosong, tentu ada yang pengampu sementara. Tetap ditunjuk yang mengampu sementara sebelum ada pejabat definitif," pungkas dia. 

Masyarakat Peduli Sidorejo (MPS) sebelumnya datang ke kantor Bupati Sleman untuk menyampaikan aspirasi menuntut diberhentikannya Jogoboyo Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sri Wahyunarti.

Tuntutan ini disuarakan lantaran Jogoboyo di Kalurahan Sidorejo diduga telah memalsukan tanda tangan Panewu Godean dan stempel Kapanewon Godean terkait pengurusan sertifikasi tanah milik warga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com