Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA di Kulon Progo Ciptakan Alat Anti Salah Sein Kiri Belok Kanan, Ternyata Naik Sepeda Setiap Hari ke Sekolah

Kompas.com - 08/09/2023, 21:29 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pelajar menyibak pagi sambil mengayuh sepeda menuju SMA Negeri 2 Wates, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Juli Arna Tri Sundari (17), pelajar kelas XI, sudah beranjak dari rumahnya di Kecamatan Panjatan sejak 05.50 WIB. 

Ia selalu bersepeda pergi maupun pulang sekolah. Tidak jarang remaja ini rela pulang hingga petang bila sibuk kegiatan ekstra.

Begitu setiap hari demi menjemput mimpinya di sekolah.

Baca juga: Kebun Pohon Jati di Kulon Progo Terbakar Setelah Warga Bakar Sampah, Sebulan Ada Belasan Kebakaran karena Kelalaian

“Karenanya Mbak Juli tidak pernah terlambat sekolah,” kata Fika Ristanti, guru bahasa Jerman di SMAN 2 Wates, Kamis (7/9/2023).

Salah satu mimpinya adalah membawa sebuah sirkuit atau rakitan elektronik mini ke kancah nasional.

Sirkuit itu sejatinya berguna bagi pemotor yang suka salah menyalakan lampu sein.

Sering kali ditemui pemotor sein kanan malah belok kiri, sebaliknya kiri belok kanan, atau sein hidup tapi tidak belok-belok.

Ada saja ditemui pada para pengendara yang seliweran di jalan raya.

Kemudian, emak-emak bermotorlah yang malah jadi bahan candaan sebagai yang paling banyak terpergok salah sein model begini. 

Apapun itu, salah sein membahayakan siapa saja pengguna jalan raya sehingga bisa berujung pada kecelakaan lalu lintas. 

Juli lantas membuat inovasi rangkaian elektronik mini yang bisa mematikan secara otomatis sein motor yang dihidupkan. Rangkaian elektronik itu hanya ditujukan bagi kendaraan motor. 

Pelajar kelas XI tersebut menamai Si Mole dari kata Smart Turning Signals on Motorcycle. Si Mole diyakini bisa ikut mengurangi kecelakaan di jalan raya pada masa depan.

“Inovasi untuk mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu lampu sein sepeda motor yang dapat mati otomatis,” kata Juli.

Bentuk Si Mole sedikit lebih besar dari korek api. Cara menggunakannya sederhana, yakni dengan menyambungkan kabel Si Mole pada saklar lampu sein. 

Komponen dalam Si Mole terdapat semacam timer atau penghitung waktu mundur. Saat waktu habis, maka lampu sein yang tadinya hidup otomatis padam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Daerah Larang Study Tour, PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang Study Tour, PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com