Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Rumput Pakan Sapi, Petani di Kulon Progo Temukan Bayi Baru Lahir Menangis di Hutan

Kompas.com - 30/08/2023, 21:02 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Perempuan lanjut usia yang tengah menyabit rumput menemukan bayi di kebun warga penuh dengan pohon keras pada Pedukuhan Beku, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bayi itu jenis kelamin laki-laki, masih hidup, menangis, dan tergeletak di tanah dalam kebun, dekat saluran air yang mengering. Bayi itu diperkirakan baru lahir karena pusarnya masih terhubung dengan ari-ari.

“Warga kami ramban (mencari rumput pakan ternak) ketika menemukan bayi itu. Bayi itu telanjang, masih bersamaan dengan ari-arinya,” kata Suranto, Dukuh (kepala dusun) Beku di ujung telepon, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: RS Sentosa Datangi Rumah Ibu Bayi Tertukar Tawarkan Kompensasi tetapi Ditolak

Kebun itu berada dalam wilayah tanah milik Samirin. Konturnya miring di bawah jalan. Kebun berisi pohon kayu keras, seperti jati, sonokeling, dan mahoni.

Lokasi bayi ditemukan sekitar 200 meter di lereng bawah jalan kabupaten yang menghubungkan makam Nyi Ageng Serang dengan Dusun Ngemplak. Bayi tergeletak sekitar 100 meter dari rumah warga. Suasananya sunyi seperti hutan.

Suranto mengungkapkan, dari keterangan yang dihimpun, warga yang bernama Sayem (60) yang menemukan bayi itu pertama kali pada pukul 11.30 WIB. Ia menyampaikan temuan itu ke temannya.

“Tapi karena sama-sama perempuan kurang berani melihat, maka mereka melapor ke yang laki-laki,” kata Suranto.

Suparno (64), suami dari Sayem, yang seorang buruh harian lepas mengajak pemilik lahan, Sarimin (67), seorang purnawirawan. Mereka datangi bayi tergeletak itu lalu membawanya ke tempat aman.

Suranto mengatakan, dirinya tengah berada di balai desa Banjarharjo saat menerima laporan temuan bayi. Ia melapor ke pemerintah kalurahan, polisi setempat dan aparat lainnya.

Baca juga: Sempat Dikira Bangkai Hewan, Jasad Bayi Ditemukan Petugas Kebersihan di Tempat Sampah Panbil Mall

Petugas medis Puskesmas tiba memberi pertolongan pertama, lalu membawa bayi ke Puskesmas Kalibawang untuk mendapatkan penanganan lanjut.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) mengungkap hasil pemeriksaan awal Puskesmas. Bayi laki-laki itu baru saja dilahirkan. Hal ini terlihat dari tali pusar yang masih terhubung dengan ari-ari. Bercak darah masih menempel pada bayi.

Berat bayi 3.150 gram, tinggi 48,5 Cm dan sehat. “Polsek Kalibawang kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan berikutnya,” kata Novi.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA ) Kulon Progo, Hery Kurniawan mengungkapkan, Puskesmas dan polisi menyerahkan bayi ke Dinsos PPPA untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Kasus ART Buang Bayi di Kupang Terungkap dari Rekaman CCTV

Kantornya ikut menangani bayi itu sementara identitas dan identifikasi bayi itu belum diketahui, dan masih dalam pencarian polisi.

Hery mengungkapkan, bayi sehat namun kurang aktif. Karenanya, mereka memprioritaskan menstabilkan kondisi kesehatan bayi lebih dulu di RSUD Wates.

Usaha ini, menurutnya, beriringan dengan upaya menyelidiki orangtua bayi.

“Kita prioritaskan bayi stabil dulu. Sambil polisi juga bekerja mencari siapa orangtuanya. Keduanya jalan beriringan,” kata Hery di RSUD.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com