YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Usaha tidak mengkhianati hasil. Itulah yang dirasakan oleh Allin Alya Yasmin, warga Padukuhan Budegan II, Piyaman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Pelajar kelahiran 25 Februari 2005 ini berhasil diterima di tujuh universitas luar negeri, dan akhirnya memutuskan ke University of Toronto, Kanada.
Keberhasilan ini sampai di telinga orang nomor satu Gunungkidul, yakni Bupati Sunaryanta. Allin diundang beraudiensi dengan Sunaryanta di kantornya, Kamis (31/8/2023). Allin ditemani ibunya bernama Siti Widyaningsih, yang sehari-hari berprofesi sebagai guru PAUD.
Baca juga: Cerita Etik, Anak Petani yang Lolos di 6 Kampus Luar Negeri
Perlu diketahui, setelah lulus SMA Unggulan CT Arsa Foundation, Sukoharjo, dirinya diterima di tujuh kampus. Tiga di antaranya berada di Australia, dua di Kanada, serta masing-masing satu di Belanda dan Hong Kong.
Dalam video yang dirilis Pemkab Gunungkidul, Sunaryanta sempat mengajak Allin menjawab pertanyaan awak media yang sudah menunggu di luar ruangan menggunakan bahasa Inggris.
Allin mengaku salah satu kunci bisa diterima di luar negeri adalah fasih berbahasa Inggris. Hal itu akan memudahkan dalam berkomunikasi dengan universitas di luar negeri.
Dia menceritakan, dirinya mempersiapkan mendaftar kuliah di luar negeri sejak pertengahan 2022. Awalnya program beasiswa maju dari Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi.
"Saat itu ada informasi dari kakak kelas, ada beasiswa Indonesia Maju dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi," kata Allin di kantor Pemkab Gunungkidul Kamis.
Waktu itu, pendaftaran tinggal dua hari menjelang ditutup. Dengan semangat tinggi, dirinya menyelesaikan segala persyaratan yang dibutuhkan mulai dari nilai rapor mulai kelas X, piagam prestasi, hingga tiga makalah yang dikebut dalam waktu dua malam.
Baca juga: Sosok Fikri, Siswa SMA Bandung Diterima 11 Kampus Luar Negeri
Dilanjutkan dengan tes wawancara dengan bahasa Inggris secara daring dengan tim Kemendikbud Ristek. Akhirnya diterima salah satu penerima beasiswa Indonesia Maju.
Selama enam bulan mengikuti pelatihan secara daring mulai persiapan kuliah, hingga kursus bahasa inggris agar lulus IELTS, kemampuan akademik hingga persiapan tes Scholastic Assessment Test (SAT). Setelah semuanya diselesaikan, dirinya mencoba ikut program beasiswa LPDP untuk kuliah di luar negeri.
Dia mendaftar LPDP, meski diperbolehkan mendaftar hingga delapan universitas, ia hanya memasukkan lamaran di tujuh universitas.
Adapun yang menerima University of Toronto, Kanada; Monash University, Australia; Curtin University, Australia; University of Western Australia. Selain itu, Wageningen University, Belanda; University of British Columbia, Kanada; dan Hongkong University of Science and Technology.
Awalnya Allin bimbang memilih antara Hongkong Univeristy of Science and Technology atau University of Toronto. Dengan pertimbangan studi komparasi, dengan prestasi akhirnya memilih Toronto.
"Tahun pertama kuliah akan ambil Life Science, rencananya tahun kedua mau ambil Farmasi," kata dia.
Baca juga: Diterima di 21 Kampus Luar Negeri, Ini Alasan Alumnus SMAN 3 Semarang Akhirnya Pilih UC Berkeley AS
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.