YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 25 kapanewon atau kecamatan di DIY terdampak kekeringan.
Plt Kepala Pelaksana (kalak) BPBD DIY Noviar Rahmad menjelaskan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terkait jumlah terdampak kekeringan kepada BPBD tingkat kabupaten dan kota pada hari ini.
“Kabupaten Gunungkidul ada 14 kapanewon 56 kalurahan, Kulon Progo 5 kapanewon 8 kalurahan, dan Kabupaten Bantul ada di 6 kapanewon. Sleman dan Kota Yogyakarta tidak ada laporan,” Jelas Noviar saat dihubungi, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Hilangnya Mata Air karena Penggundulan Hutan Perparah Kekeringan di Karawang
Dari laporan ini, 2 kabupaten sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) siaga darurat kekeringan. Kedua daerah yang mengeluarkan SK siaga darurat kekeringan adalah Gunungkidul dan Bantul.
Noviar menyebutkan, untuk sekarang ini kekeringan masih bisa ditangani oleh 3 kabupaten, yakni Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Sedangkan daerah terparah yang mengalami kekeringan untuk sekarang ini terdapat di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul.
“Sistem dropping air sudah dilakukan PMI, masing-masing kabupaten, dinsos provinsi. Kemudian dari swasta pun sudah masuk,” jelas dia.
Noviar menambahkan, perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kekeringan sampai pada Januari 2024. Kabupaten pun siap untuk melakukan dropping air sampai pada saat itu.
“Dari kabupaten masih bisa menangani, saya sudah rapat dengan kabupaten, sampai Januari dari kabupaten Insya Allah siap menangani. Jadi belum perlu ada penanganan dari provinsi, masih dari kabupaten,” ucap dia.
Baca juga: Kekeringan dan Krisis Air di Cianjur, BPBD Siapkan Pasokan Air Bersih
Sekarang ini, menurut Noviar, untuk lahan pertanian belum ada yang terdampak kekeringan, sehingga kebutuhan air masih bisa terpenuhi di tiap kabupaten.
“Sebanyak 870.000 meter kubik dari PMI, dari BPBD belum, dari Dinsos 236 tangki yang tersedia yang dikeluarkan baru 37 tangki, dan dari masing-masing kabupaten baru sedikit yang dikeluarkan karena masih bisa terpenuhi,” jelas dia.
Berita sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyebut ada 107.853 jiwa di 55 kalurahan di 14 kapanewon yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Penjual air bersih mengalami peningkatan permintaan, dan harus sampai Wonogiri.
"Untuk permintaan air bersih sudah 110 tangki, disalurkan ke Kapanewon Gedangsari, Ngawen, Purwosari, Panggang, Saptosari dan Rongkop," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (25/8/2023).
Diam mengatakan, pihaknya sudah menetapkan siaga darurat kekeringan berlangsung hingga akhir September 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.