Editor
KOMPAS.com - Goa Kiskendo terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Obyek wisata Goa Kiskendo dikunjungi banyak wisatawan terutama pada hari libur.
Kisah-kisah yang terdapat di Goa Kiskendo menjadi salah satu daya tarik obyek wisata ini.
Goa Kiskendo merupakan obyek wisata karst yang memiliki banyak ornamen stalaktit dan stalagmit.
Terdapat penggalan cerita Ramayana yang terpahat pada relief yang berada di sekitar mulut Goa Kiskendo.
Goa Kiskendo konon telah ditemukan sekitar 2 abad silan.
Para leluhur terdahulu menggunakan goa untuk mencari ketenangan batin dan pencerahan melalui pertapaan.
Goa sepanjang 1,5 kilometer tersebut terdapat dalam bumi Bukit Menoreh.
Baca juga: Harga Tiket, Jam Buka, dan Panduan Wisata Goa Kiskendo di Kulon Progo
Terdapat dua percabangan yang besar di dalamnya yang mengarahkan pengunjung pada bekas orang dahulu dalam menjalani pertapaan.
Batuan-batuan di dalam Goa Kiskendo, Dusun Sukamaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Ada sembilan ruang kecil yang dahulu digunakan sebagai tempat bertapa. Salah satu petapa di goa tersebut adalah Ki Hadi Sugito, seorang dalang kondang wayang kulit.
Dirinya bertapa selama lima hari tanpa keluar dari dalam goa. Proses pertapaan tersebut terjadi pada tahun 1964.
Banyak tempat wisata di sekitar Bukit Menoreh. Namun, Goa Kiskendo memiliki kelebihan sebagai obyek wisata dengan latar belakang kisahnya.
Kiskendo merupakan bagian dalam cerita pewayangan. Kiskendo adalah sebutan kerajaan di bumi yang dikendalikan oleh manusia berkepala kerbau atau sapi. Namanya adalah Maesasura dan Lembusura.
Subali dan Sugriwo sebagai pemilik asli kerajaan tersebut datang untuk merebut. Keduanya berwujud setengah kera setengah manusia yang menghancurkan Maesasura dan Lembusura. Pertempuran pun terjadi di kedua pihak.
Subali terkubur di goa dan Sugriwo dapat kembali ke langit. Subali akhirnya dapat keluar dari goa dengan cara menjebol tanah yang kemudian tercipta goa.
Pemerintah Daerah DI Yogyakarta yang melihat potensi wisata tersebut kemudian mengelolanya sejak 1979. Pada perkembangannya, Dinas Pariwisata Kulon Progo mengelolanya sejak 2005.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati Goa Kiskendo akan dikenakan tiket sebesar Rp 6.000.
Baca juga: Goa Kiskendo, Petilasan Pertapa yang Kini Jadi Obyek Wisata
Jasa penyewaan senter dan helm sebesar Rp 10.000.
Relief kisah pewayangan Sugriwo Subali yang berada di sekitaran mulut Goa Kiskendo. Komunitas seni Yogyakarta saat itu yang membuat relief itu di tahun 1980-an.Tarif parkir motor sebesar Rp 2.000 dan mobil sebesar Rp 5.000.
Tersedia jasa pemandu bagi pengunjung yang membutuhkan.
Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Goa Kiskendo mulai buka pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Pengunjung yang ingin mengunjungi goa dapat menyesuaikan dengan jam buka tempat wisata.
Jarak tempuh Goa Kiskendo dari Yogyakarta kurang lebih 29,7 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam-an.
Perjalanan dapat melalui Jalan Kyai Mojo, Jalan Godean, Jalan Ngapak-Kentheng, Jalan Watu Murah, dan Jalan Raya Kaligesing.
Penulis: Kontributor Yogyakarta Dani Julius Zebua, Faqihah Muharroroh Itsnaini | Editor: I Made Asdhiana dan Nabila Tashandra.
Sumber:
dinpar.kulonprogokab.go.id dan travel.kompas.com
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang