Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Nguras Enceh di Makam Imogiri: Asal-usul, Prosesi, dan Filosofi

Kompas.com - 16/08/2023, 16:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Nguras Enceh merupakan tradisi yang dilakukan pada bulan Suro, di Makam Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Tradisi Nguras Enceh adalah penyucian enceh atau genthong dan pengisian air kembali. Proses penucian ini tidak lain berasal dari kata Nguras yang mempunyai arti menguras.

Pelaksanaan tradisi tersebut telah dilakukan sejak zaman dahulu.

Tradisi Nguras Enceh

Asal-usul Nguras Enceh

Enceh/genthong atau tempayan merupakan benda yang terbuat dari tanah liat dengan ukuran besar dan biasa digunakan untuk menyimpan air.

Air yang tersimpan dalam genthong umumnya digunakan untuk memasak atau wudhu. Enceh juga kerap digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga.

Enceh yang terdapat di Makam Imogiri merupakan cendramata dari sahabat Sultan Agung.

Enceh tersebut dianggap sebagai benda pusaka dan bertuah atau yag mendatangakan keuntungan.

Baca juga: Mengenal Tradisi Ojung Situbondo: Pengertian, Latar Belakang, dan Waktu Pelaksanaan

Dahulu, enceh digunakan oleh Sultan Agung dan Keluarga sebagai tempat berwudhu.

Pada saat Sultan Agung meninggal dunia, enceh yang merupakan salah satu benda kesayangan Sultan Agung diboyong ke Makam Imogiri. Tempat pemakaman raja-raja Mataram.

Enceh Sultan Agung diperoleh dari para sahabat dari beragai kerajaan tersebut berjumlah empat buah, yaitu Nyai Danumurti dari Kerajaan Aceh, Kyai Danumaya  dari Kerajaan Palembang, Kyai Siyem dari Kerajaan Siam (Thailand), dan Kyai Mendung dari Kerajaan Turki.

  • Khasiat air enceh

Pada zaman dahulu, tradisi menguras enceh hanya dilakukan oleh keluarga kerajaan saja dan tidak sembarang orang boleh meminum airnya.

Air enceh dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Kepercayaan tersebut berawal dari keluarga keraton yang meminum air untuk menyembuhkan penyakit.

Baru pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta, Presiden Soekarno mengirimkan surat kepada Sri Sultan Hamengkubuwana IX.

Isi surat adalah permintaan supaya prajurit TNI yang bertempur di Yogyakarta diperbolehkan minum air suci dari enceh tersebut.

Sri Sultan Hamengkubuwana IX menyetujui permintaan Presiden Soekarno.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com