Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kelaparan di Papua Tengah, Pemerintah Teliti Varietas Umbi-umbian

Kompas.com - 11/08/2023, 18:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melakukan kajian bersama universitas untuk mengembangkan varietas umbi-umbian yang cocok ditanam di Papua Tengah untuk mencegah kelaparan terjadi kembali.

“Supaya tidak terulang nanti untuk jangka panjang kita akan mengkaji tentang varietas umbi-umbian yang cocok untuk wilayah itu,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di Kota Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah Dukung Pembangunan Gudang Logistik

Muhadjir menjelaskan, varietas khusus dibutuhkan mengingat kondisi di Papua Tengah yang sering mengalami kabut es sehingga membuat umbi-umbian busuk.

“Terutama (varietas umbi-umbian) yang tahan ketika ada kabut es. Jadi yang sangat mematikan dan membikin busuk tanaman umbi-umbian yang sebagai makanan pokok mereka itu kabut es,” jelas Muhadjir.

Dia mendapatkan informasi terbaru bahwa Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki tanaman tertentu yang sekarang sudah ditanam di Pegunungan Dieng, hal ini butuh penelitian lebih lanjut.

“Kita lihat apakah suasana iklimnya kemudian juga dinginnya sama enggak dengan pegunungan Dieng,” ujarnya.

Baca juga: Gudang Logistik Bakal Dibangun di Puncak Papua Tengah, TNI Siapkan Posko Pengamanan

Muhadjir mencontohkan, di Agandugume memiliki ketinggian 9.000 kaki dengan kondisi udara tipis, sehingga dibutuhkan varietas tanaman yang tahan dengan kondisi ini.

“Karena kayak di Agandugume itu ketinggiannya 9000 kaki itu berarti sekitar 4 ribu di atas permukaan laut, kemudian udara tipis,” kata dia.

Kondisi tingginya lokasi Agandugume ini membuat tidak semua pilot berani landing atau mendarat di bandara ini, bahkan jika didata kurang dari 5 pilot yang berani untuk landing di Agandugume.

“Sehingga itu yang membikin sulit kita untuk mendrop bahan makanan di Agandugume itu. Tetapi nanti kalau Sina, Agandugume ini sudah jadi, daratnya sudah dibangun yang dua hari satu malam itu Insya Allah bisa ditempuh tidak sampai, ya cuma cukup sehari udah bisa sampai,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com