Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Penghapusan PPDB Zonasi, Dewan Pendidikan DIY: Saya Kira Ini Gegabah

Kompas.com - 11/08/2023, 17:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mempertimbangkan penghapusan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  jalur zonasi

Terkait hal tersebut Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai butuh evaluasi lebih lanjut.

“Harus dievaluasi betul, kasusnya antar-daerah berbeda-beda,” ujar Ketua Dewan Pendidikan DIY Sutrisna Wibawa, Jumat (11/8/2023).

Menurut Sutrisna, permasalahan PPDB zonasi di DIY cenderung lebih sedikit jika dibanding dengan daerah lainnya misalnya di Bogor dan Jakarta.

Baca juga: Ada Wacana PPDB Zonasi Dihapus, Disdikpora DIY: Siswa Hasil PPDB Zonasi Kualitas Merata

Kasus menumpang Kartu Keluarga (KK) atau isu KK dibisniskan seharusnya bukan menjadi alasan mengganti kebijakan. Namun bagaimana agar praktik-praktik kecurangan tersebut ditertibkan.

“Beberapa hal yang saya amati untuk zonasi ya sampai dia pindah penduduk, nunut (menumpang) KK, bahkan ada berita KK dibisniskan, saya kira hal-hal ini yang ditertibkan, jangan kebijakannya yang dihilangkan. Karena sesuatu yang baru belum tentu bisa mengatasi yang ini,” ucap mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Menurutnya, PPDB zonasi bertujuan untuk pemerataan pendidikan yang sekarang sudah mulai terasa hasilnya. Kondisi sekarang siswa yang pintar tidak berkelompok di satu sekolah saja.

“Kalau mengelompok di satu kelas tidak ada yang mendominasi di sekolah-sekolah lain. Sehingga jangan lalu kok terus diputus, saya kira ini gegabah. Pak Presiden juga mengatakan harus dievaluasi,” ujar dia.

Sutrisna menyebut pemerintah pusat bisa mencontoh pemerintah DIY. Dalam hal ini PPDB zonasi di DIY ditambah dengan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD).

“Mungkin model DIY bisa dicontoh ya. Karena kan daerah harus ada tolak ukur. ASPD itu tidak sekedar mengukur tapi bisa juga digunakan untuk melanjutkan sekolah berikutnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedang menimbang untuk menghapus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi. Jokowi menyatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi mendalam terkait PPDB sistem zonasi sebelum mengambil keputusan mengenai itu.

Baca juga: Anies: Hari Ini PPDB Jadi Masalah, Mau Diubah atau Tidak?

Terkait hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) buka suara. Menurut Plt.Kepala BKHM Kemendikbud Ristek Anang Ristanto, Kemendikbud telah membentuk satuan tugas (Satgas) untuk mengevaluasi pelaksanaan PPDB.

"Saat ini, Kemendikbud telah membentuk Satgas yang bertugas khusus untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPDB di daerah, itu demi meningkatkan pelaksanaan PPDB di masa yang akan datang,” katanya. 

Dia mengatakan, Kemendikbud selalu terbuka menerima semua masukan terkait kebijakan yang telah dikeluarkan, termasuk pelaksanaan PPDB ini. Dia menegaskan, semua masukan dan saran akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan.

"Kemendikbud selalu terbuka untuk menerima semua masukan dan saran sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan PPDB di daerah masing-masing," jelas Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com