Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Darurat Sampah, ASN Diminta Bawa Tumbler Saat Rapat

Kompas.com - 03/08/2023, 18:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) darurat sampah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah DIY diminta untuk membawa tumbler atau tempat minum saat rapat.

Asisten Sekretaris Daerah DIY (Sekda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan, imbauan untuk menggunakan tumbler saat rapat berlangsung tidak menggunakan surat resmi dari Pemerintah DIY, hal itu murni dari kesadaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.

Baca juga: Sampah Membeludak, Warga Kota Yogyakarta Tutup Jalan Sastrodipuran

“Di rapat di Kepatihan disarankan membawa tumbler, sudah ada beberapa yang menulis (pada undangan rapat), hampir semua walaupun tidak ada instruksi,” katanya, Kamis (3/8/2023).

Walaupun tidak terlalu banyak berdampak kepada pengurangan jumlah sampah yang dihasilkan, menurut dia langkah OPD dalam menerapkan imbauan ini patut untuk diapresiasi.

Untuk mengatasi sampah ini dirinya berharap masyarakat juga turut mengurangi sampah agar timbulan sampah dapat dikurangi. Dia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota untuk mengurangi sampah dengan berbagai upaya seperti biopori hingga jugangan.

“Kita hargai upaya masyarakat mengurangi timbunan sampah. Walaupun demikian masih ada beberapa sampah yang tidak bisa terkendali,” ujarnya.

Disinggung soal sampah wisatawan saat libur panjang, Tri mengatakan Pemerintah DIY bakal kesulitan jika harus melakukan sosialisasi kepada wisatawan yang datang.

“Mereka datang dari luar kota, dan tidak tahu kita darurat sampah dalam konteks pariwisata kita tidak bisa menyosialisasikan tentang itu,” ucap dia saat ditemui, Kamis (3/8/2023).

Menurut dia, perlu penanganan khusus untuk menangani permasalahan sampah saat libur panjang. Sebab itu, pihaknya akan menggandeng Pemkot Yogyakarta untuk menangani sampah saat libur panjang.

“Kita akan sekuat tenaga bersama kota (Yogyakarta) tempat strategis, tempat wisata bersih dari sampah, kita programnya MPC, mbuh piye carane (terserah bagaimana caranya),” ucap dia.

“Kita tidak bisa berharap wisatawan mengurangi sampah, sosialisasinya agak susah,” imbuh dia.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, Pemerintah DIY Dorong Pemkot Yogyakarta Bekerja Sama dengan Pemkab Gunungkidul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com