Editor
Esti pun membantah bahwa aksi itu merupakan aksi simpatisan partai, namun murni dari sejumlah elemen masyarakat.
Estu juga menyayangkan pihak panitia memilih Rocky Gerung sebagai pembicara.
"Tapi kita sudah tahu bahwa Rocky Gerung yang mau hadir di acara malam hari ini adalah dia yang sudah menghina Jokowi, Presiden. DIY ini kota yang beradab dan berbudaya," katanya.
"Kami tidak membiarkan dia akademisi yang harusnya cerdas, tapi harus dilandasi dengan adab dan budaya yang baik, sudah mengata-ngatai presiden," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi massa itu mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Panitia diskusi akhirnya tetap melanjutkan acara tanpa kehadiran Rocky Gerung.
Acara ngopi bertajuk "Ngopi Bareng Ngobrol Perubahan Indonesia" itu mengundang sejumlah pembicara antara lain pengamat politik Habil Marati, hingga Ketua KPK 2015-2019 Saut Situmorang.
(Penulis : Wijaya Kusuma| Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang