KOMPAS.com - Berwisata di Yogyakarta terasa kurang lengap jika belum berbelanja oleh-oleh.
Beberapa pusat oleh-oleh khas Yogyakarta memang kerap menjadi pilihan, tapi cobalah berbelanja langsung di sentra industrinya.
Baca juga: 8 Pusat Belanja Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Pasar Beringharjo dan Teras Malioboro
Tak hanya bisa mendapatkan oleh-oleh dengan harga miring, wisatawan juga bisa sekalian melihat proses pembuatannya.
Tentunya hal ini dapat menjadi pengalaman baru ketika wisatawan hendak menghabiskan waktu di Yogyakarta.
Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan
Kawasan Kampung Pathuk, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Daerah Istimewa Yogyakarta memang dikenal sebagai sentra industri bakpia.
Tak heran jika di kawasan Kampung Pathuk, terutama di Jalan KS Tubun banyak ditemui toko atau gerai yang menjual bakpia.
Dilansir dari Tribunnews.com, Di kampung Pathuk, pembuatan bakpia tersebar di RW 004, 005, 007 dan RW 008.
Lokasi pembuat bakpia bisa dikenali dari kemasan kotak yang tertera angka seperti 8, 21, 25, 51, 54, 75, dan 51. Angka ini merujuk nomor rumah dari sang produsen bakpia.
Tak hanya bisa mengintip proses produksinya, wisatawanjuga bisa membeli bakpia yang masih hangat alias baru dikeluarkan dari tungku oven.
Gudeg yang merupakan makanan khas dari Yogyakarta memang selalu menjadi incaran wisatawan, terlebih dengan Gudeg Wijilan yang memiliki ciri khas yaitu gudeg kering dengan rasa manis.
Kawasan Wijilan yang berada tak jauh dari Beteng Keraton dikenal wisatawan sebagai surganya gudeg.
Lokasi tepatnya yaitu di di sebelah Selatan Plengkung Tarunasura atau yang lebih dikenal dengan sebutan Plengkung Wijilan dan di sebelah Timur dari Alun Alun Utara
Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Awalnya tempat ini hanya dihuni oleh satu penjual gudeg, yaitu Gudeg Ibu Slamet yang merintis warung gudeg pada tahun 1942.