Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Akan Gelar Tes DNA

KULON PROGO, KOMPAS.com – Polisi akan tes DNA untuk memastikan identitas korban mutilasi yang ditemukan di Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kabid Humas Polda DIY, Komisaris Besar Nugroho mengungkapkan, dokter rumah sakit sudah bersurat untuk tes DNA ini.

Baca juga: Detik-detik Hilangnya Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman, Teman Redho: Dia Terlihat Terburu-buru

“Identifikasi sudah di rumah sakit. (Berikutnya) kita akan ambil sampel DNA (korban) dan keluarga. Walau secara visual barang yang kita amankan, oleh keluarganya diyakini bahwa itu milik korban. Karenanya kita lakukan tes DNA dulu,” kata Kombes Nugroho Arianto ditemui usai mengikuti peresmian sarpras gedung SPKT Kepolisian Resor Kulon Progo, Selasa (18/7/2023).

Sampai saat ini, polisi telah mengantongi sejumlah bukti hingga sidik jari. Namun, polisi masih perlu menguatkan lewat DNA untuk memastikan siapa potongan tubuh itu.

Potongan tubuh dikaitkan Redho Tri Agustian (R) yang kos di Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Pasalnya, Redho dikabarkan hilang sejak 11 Juli 2023.

Warga menemukan berupa potongan tangan pada 12 Juli 2023. Selanjutnya, ditemukan pula bagian kaki, kepala dan bagian pinggang di tempat berbeda.

Redho yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammdiyah Yogyakarta ini sendiri dilaporkan hilang ke Polsek Banguntapan, Kabupaten Bantul pada 13 Juli 2023.

Polisi juga menangkap dua pemuda terkait hilangnya R. Keduanya, RD asal Jakarta dan W asal Magelang. Mereka tertangkap di Bogor, Jawa Barat.

Ketiganya terjalin pertemanan via aplikasi pertemanan.

Polisi juga telah mengungkapkan kalau kedua pemuda itu punya andil dalam mutilasi potongan tubuh ini.

Terkait motif, menurut Nugroho belum waktunya diungkap karena dalam penyidikan.

Baca juga: Polda DIY Ungkap Ada 5 Titik Pembuangan Potongan Korban Mutilasi di Sleman