YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Prabowo dan Haedar bertemu selama tiga jam.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pertemuan selama tiga jam ini membahas kemungkinan kerja sama yang dijalin antara Kementerian Pertahanan dengan UAD.
"Karena di lantai 9 (UAD), itu ada penelitian karya terbaik UAD yakni rudal anti pesawat terbang. Proses uji coba dilakukan di Lumajang," kata Haedar, di UAD Kampus 4 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Prabowo Ingin Pindahkan Makam, Cucu Pangeran Diponegoro: Amanah Beliau Dimakamkan di Makassar
Haedar menambahkan, pengembangan rudal anti pesawat terbang ini sudah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dahana, dan Pindad.
"Maka dari itu Beliau (Prabowo) ini berkunjung untuk agenda itu," kata dia.
Haedar mengatakan, bahwa pintu Muhammadiyah terbuka bagi para pejabat, elit, tokoh politik, dan seluruh tokoh bangsa.
"Muhammadiyah punya komitmen kebangsaan bahwa sebagai salah satu kekuatan yang berdiri sebelum republik, dan kita konsen soal bagaimana Indonesia ke depan itu betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi," ujar Haedar.
Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto mengatakan, Muhammadiyah merupakan organisasi besar yang sangat berpengaruh serta berjasa di bidang pendidikan dan kesehatan.
"Saya kira kami dari komunitas pertanahanan merasa berkepentingan kerjasama erat saya minta dukungan dari perguruan tinggi Muhammadiyah," kata dia.