Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Perundungan Siswa yang Lapor Adanya Pungli di SMKN 1 Sale, Disdikbud Beri Pendampingan

Kompas.com - 14/07/2023, 17:18 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Nasib siswi SMKN 1 Sale, Rembang, Jawa Tengah (Jateng), yang membongkar kasus dugaan pungli di sekolahnya sempat dikhawatirkan publik.

Masyarakat khawatir, siswi tersebut dikucilkan dan mendapat perundungan usai menceritakan adanya pungutan biaya di sekolahnya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pendopo Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (10/7/2023).

Terima pendampingan khusus

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah memastikan, siswi tersebut kini telah mendapat pendampingan khusus.

"Terkait siswa yang ditanyai gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan," kata Uswatun, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (14/7/2023).

"Harus dijamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak mana pun," sambungnya.

Baca juga: Kasus Pungli SMKN 1 Sale Rembang, PGRI Dukung Sekolah Gratis Asal Pemerintah Penuhi Standar Kelayakan Pendidikan

Dugaan pungli berkedok infak itu terbongkar saat Ganjar Pranowo menggelar sesi tanya jawab dengan sejumlah siswa.

Kemudian, salah satu siswi mengaku membayar infak sebesar Rp 300.000 saat kenaikan kelas.

Kepsek dibebastugaskan

Buntut curahan hati siswi tersebut, Ganjar membebastugaskan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Sale usai terbukti menarik pungli dari siswa.

"Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," ujar Ganjar, sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Jumat (14/7/2023).

"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu, dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Inisiatif Eks Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Tarik Infak dari Wali Murid untuk Bangun Mushala, Berujung Dibebastugaskan Ganjar

Ganjar menjelaskan, tindakan itu diambil agar kejadian serupa tidak terulang kembali, termasuk di sekolah lainnya. Selain itu, dia pun meminta masyarakat melapor bila menemukan adanya pungli di sekolah.

"Agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang, maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," ucap Ganjar.

Dia pun mengingatkan kepada pihak sekolah atau guru agar tidak menarik iuran dalam bentuk apa pun kepada siswa atau wali siswa, bahkan larangan ini sudah tertuang dalam aturan.

"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," imbau Ganjar.

"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh, tapi bukan siswa, kasihan siswanya," paparnya.

Akibat kasus ini, Kepala SMKN 1 Sale saat ini ditarik ke Cabang Disdikbud Wilayah III Jateng. Pihak Disdikbud juga telah menunjuk pelaksana harian (Plh) untuk melaksanakan tugas kepala sekolah.

Baca juga: Curhatan Eks Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Usai Dibebastugaskan Ganjar Buntut Dugaan Pungli Berkedok Infak

Tanggapan Kepsek SMKN 1 Sale

Kepsek SMKN 1 Sale, Widodo, yang telah dibebastugaskan sejak Rabu (12/7/2023), mengaku telah berkoordinasi dengan komite sekolah dan wali murid.

"Sebagian dari wali murid itu sudah ikhlas. Kalau disuruh mengembalikan, mereka tidak mau menerima. 'Kalau dikembalikan ya saya tolak', wali murid bilangnya seperti itu," ungkap Widodo.

Dia pun mengaku, iuran dari para wali murid untuk membangun musala di sekolah mendapat dukungan dari tokoh masyarakat.

"Banyak tokoh masyarakat termasuk kiai mendukung saya terkait inisiatif membangun musala, karena sifatnya keagamaan untuk ibadah, dan ini nanti juga mungkin selalu didukung, termasuk semua komite," tuturnya.

"Banyak yang mendukung saya, termasuk teman-teman (guru) se-Provinsi Jawa Tengah banyak yang mendukung saya, cuma untuk bersuara itu takut. Bahkan banyak sekolah yang menarik iuran jutaan lebih itu juga tidak masalah, cuma kemarin mungkin harinya saya," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Ardi Priyatno Utomo), Tribun Jateng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com