Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Beruntun 8 Mobil di Bantul, Polisi Dalami Dugaan Sopir Bus Lalai

Kompas.com - 06/07/2023, 13:04 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Polisi menduga sopir bus menjadi penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan 8 kendaraan di Jalan ring road A Yani tepatnya sebelah timur Simpang Empat Wojo, Padukuhan Sokowaten, Kalurahan Tamanan, Kapenewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (5/7/2023)

"Lebih ke kurang konsentrasi dalam memprediksi laju mobil di mana adanya lampu merah (lampu apill) dengan antrean kendaraan yang cukup panjang," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Cek Rem Bus yang Terlibat Kecelakaan Beruntun di Bantul, Polisi Datangkan Teknisi dari Mercedes

Dikatakannya, kondisi jalan yang menikung seharusnya sopir lebih konsentrasi dalam mengantisipasi kendaraan di depannya.

Polisi masih menunggu medis untuk pemeriksaan sopir bus.

"Masih menunggu (kondisinya membaik) karena masih dalam penanganan medis. Kemungkinan hari ini diperiksa," kata Jeffry.

Baca juga: 8 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Bantul, Awalnya Bus Tabrak Innova

Sebelumnya, Jeffry mengatakan, peristiwa kecelakaan ini melibatkan tujuh mobil dan satu bus terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

Kecelakaan lalu lintas berawal saat mobil Toyota Inova Reborn AB 1364 PX dan kendaraan di depannya berhenti menunggu lampu menyala hijau,

"Tiba-tiba dari arah belakang melaju Bus DD 7888 MT yang dikemudikan Suroto (47) warga Jambi menabrak Toyota Inova Reborn AB 1364 PX yang dikemudikan AL Qomar Adi Iswanto Warga Kota Yogyakarta kemudian terdorong ke depan," kata Jeffry dalam keterangan tertulis dikutip Rabu.


Mobil AB 1364 PX masuk jalur lawan dan bertabrakan dengan Toyota Avanza AB 1691 HA yang dikemudikan oleh Sawal (69) warga Sleman, yang melaju dari arah barat ke timur.

Bus kembali menabrak Toyota Inova Reborn H 1772 GZ yang dikemudikan Yonas Dedi Prasetyo (37) warga Klaten, dan terdorong ke depan menabrak Inova Reborn AB 1379 OY yang dikemudikan Suwarjito (52) warga Sleman. Kendaraan itu kembali menabrak tiga mobil di depannya.

Adapun tiga mobil yakni Isuzu Pick Up AB 8738 AA yang dikemudikan Budi Wasanto (39) warga Gunungkidul, Honda Freed AD 1293 CL yang dikemudikan Girani Ayuningtyas (35) warga Klaten, dan Honda HRV AB 60 EY dikmenudikan Yusup Priyo Hartono (55) Kota Yogyakarta.

"Laka lantas beruntun," kata Jeffry.

Jeffry mengatakan, pengemudi seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan tidak mengalami luka-luka.

"Untuk penyebab kejadian masih didalami unit Lantas Polres Bantul," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada pengemudi kendaraan jika lelah untuk berhenti dan beristirahat. Selain itu, pengemudi juga wajib mematuhi peraturan, dan rambu lalulintas.

Kapolsek Banguntapan Kompol Irwiantoro menduga ada kelalaian dari pengemudi bus sehingga menyebabkan kecelakaan. 

"Informasi dari anggota kami bus sebenarnya bisa melakukan pengereman sepanjang 20 meter, sehingga dimungkinkan kelalaian atau kekuranghati-hatian dari sopirnya," kata Irwiantoro saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Dikatakannya, bus diduga melaju kencang, sehingga tidak mudah dikendalikan oleh pengemudi.

"Bus dengan kecepatan tinggi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com