KOMPAS.com - Kasus penemuan tujuh kerangka bayi korban pembunuhan di pinggir sungai di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggemparkan publik.
Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu, dalam wawancaranya dengan Tribun Network menjelaskan duduk perkara persoalan tersebut.
Edy mengatakan, kasus ini bisa terungkap ketika warga yang sedang membersihkan kebun di pinggir sungai menemukan tulang-belulang, pada Kamis (15/6/2023). Setelah diteliti oleh dokter forensik, tulang itu diketahui berasal dari bayi usia sehari hingga setahun.
Selanjutnya, Rabu (21/6/2023), warga kembali menemukan tiga makam bayi lainnya di lokasi yang sama.
Polisi yang curiga adanya tindak pidana di balik temuan tersebut kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi mengamankan perempuan berinisial E yang selanjutnya mengakui bahwa tulang-belulang itu berasal dari anak hasil inses dengan ayah kandungnya.
Baca juga: Kasus Inses Ayah dan Anak Bukan Pertama Kali di Banyumas, Ini Pemicunya
Setelah melakukan penyelidikan dan pengejaran, polisi akhirnya berhasil menangkap Rudi, ayah kandung E, pada Sabtu (23/6/2023).
Kepada polisi, Rudi mengaku, dia telah menguburkan 7 bayi hasil inses dengan anak kandungnya tersebut.
Edy menjelaskan, Rudi sempat bekerja sebagai buruh bangunan di Klaten, Jawa Tengah, pada tahun 2011 silam. Pada saat itulah dia bertemu dengan sosok berinisial B.
"Berdasarkan pengakuan Rudi, B menyuruh Rudi berhubungan badan dengan anak kandungnya dan menghasilkan 7 anak bila ingin menjadi kaya," kata Edy, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (30/6/2023).
"Akan tetapi, lanjutnya, tiap sehabis melahirkan, bayi-bayi itu harus dikubur. Jika ritual itu terpenuhi, nantinya ada orang yang akan mengantarkan uang kepada Rudi," imbuhnya.
Baca juga: Terungkap Sosok Guru Spiritual yang Sarankan Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Diduga Sudah Meninggal
Polisi pun masih menyelidiki kebenaran cerita tersebut. Pasalnya, menurut Rudi, sosok B pun kini telah meninggal dunia.
Edy menyampaikan, Rudi memiliki tiga istri, tetapi yang pertama dan kedua telah berstatus cerai, sedangkan istri ketiganya tidak melaporkan kejadian tersebut lantaran mendapat ancaman dari Rudi.
"Sementara istrinya yaitu Saudari S sudah tidak satu rumah lagi," ujar Edy.
Selain itu, Edy menambahkan, Rudi pun mengancam akan membunuh E bila anak kandungnya itu tak mau menuruti kemauannya.
"Ketika melakukan hubungan badan, (E) ini di bawah tekanan dan diancam akan dibunuh," ungkapnya.