Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gunungan Diarak Saat Tradisi Grebeg Besar Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 29/06/2023, 16:24 WIB
Wijaya Kusuma,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta Kamis (29/06/2023) menggelar acara tradisi Grebeg Besar dalam rangka memperingati Idul Adha 1444 H/Tahun Ehe 1956.

Kali ini ada tujuh gunungan yang diarak ke Masjid Gedhe, Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan. Lalu ada 10 bregada prajurit keraton yang mengawal prosesi kirab gunungan itu. 

Baca juga: Grebeg Syawal Kembali Digelar, Warga Antusias Berebut Isi Gunungan

"Terdapat tujuh buah gunungan dalam Grebeg Besar tahun ini. Seluruhnya akan diarak menuju Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. Sebelum diperebutkan warga, gunungan akan didoakan dahulu," ujar Penghageng Urusan Keputren Keraton Yogyakarta Nyi KRT Hamong Tedjonegoro dalam keterangan tertulis, Kamis (29/06/2023).

Sementara itu, pelaksanaan Garebeg Besar ini digelar secara luring. Namun, prosesi kirab gunungan kali ini tidak melintasi kawasan Alun-alun Utara.

Gunungan dibawa oleh narakarya dan rute dimulai dari Bangsal Pancaniti ke Kamandungan Lor. Setelah itu melewati Regol Brajanala menuju Sitihinggil Lor.

Arak-arakan akan melewati Pagelaran dan keluar lewat sisi barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

Baca juga: Grebeg Besar Keraton Solo, Warga Berebut Gunungan

Ibu Kanjeng (sapaan akrab Nyi KRT Hamong Tedjonegoro) menjelaskan, gunungan merupakan simbol pemberian dari raja kepada rakyatnya.

Adapun sedekah yang dimaksud terdiri dari hasil  bumi, demikian halnya jajanan tradisional seperti gunungan dan wajik.

"Setahun ada tiga kali pelaksanaan grebeg yakni Grebeg Syawal (Idul Fitri), Grebeg besar (Idul Adha), dan Grebeg Mulud (peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW)," ucapnya.

Baca juga: Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta Diwarnai Insiden Penembakan Drone, Ini Kata Polisi

Prosesi kirab gunungan kali ini tidak melintas kawasan Alun-alun Utara. Gunungan diarak ola narakarya dari Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, melalui Regol Brajanala, lalu ke Sitihinggil Lor. Setelah itu melewati Pagelaran dan keluar lewat sisi barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

 

Setelah didoakan di Masjid Gedhe, dua buah gunungan akan dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.

Sementara itu Penghageng Kawedanan Kaprajuritan KPH Notonegoro, menyampaikan terdapat 10 bregada prajurit Keraton yang akan mengawal  gunungan.

"Sepuluh bregada tersebut yakni yakni  Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa," urainya.

Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga Kepatihan. Sementara gunungan untuk Pura Pakualaman akan dikawal oleh prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir.

Sekelompok Abdi Dalem Mataya (penari) Kridhamardawa juga dilibatkan menjadi bagian dari Prajurit Nyutra Towok.

"Keterlibatan ini merupakan sebuah pengingat bahwasanya prajurit Nyutra dulunya beranggotakan para penari Keraton yang mengawal Sultan dengan menari tayungan selama prosesi," tuturnya.

 

Seperti pelaksanaan grebeg pada umumnya, terdapat lima jenis gunungan  yang dibagikan yakni Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.

Ada tiga Gunungan Kakung yang masing-masing dibawa ke Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan.

Sementara yang lainnya masing-masing berjumlah satu buah dan ikut dirayah di Masjid Gedhe, bersama dengan satu Gunungan Kakung.

Dari pengamatan Kompas.com tampak warga masyarakat berjajar dipinggir jalan depan Gedung Agung Yogyakarta.

Mereka juga menunggu Presiden Joko Widodo keluar untuk menyaksikan iring-iringan yang membawa satu gunungan ke kompleks Kepatihan.

Tampak para warga dan wisatawan pun mengabadikan moment tersebut dengan ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com