Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaisar Naruhito Nikmati Koleksi Batik, Keris, dan Wayang Kulit Milik Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 21/06/2023, 21:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Kaisar Jepang Naruhito nikmati koleksi batik, keris, dan wayang kulit.

Putri Sulung Raja Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan, Kaisar Naruhito menyempatkan diri menikmati koleksi keris, batik, dan wayang kulit yang ada di Keraton Yogyakarta.

"Beliau melihat batik, keris, dan wayang kulit. Intinya beliau senang sekali dan melanjutkan visit sebelumnya (Kaisar Jepang sebelumnya)," ujar dia di Keraton Yogyakarta, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Kaisar Jepang Kunjungan ke Balai Teknik Sabo Maguwoharjo, Ingin Perpanjang Kerja Sama yang Terhenti

Kedatangan Kaisar Jepang di Keraton Yogyakarta disambut dengan tarian Lawung, hal ini biasa dilakukan Keraton Yogyakarta saat menyambut tamu kehormatan.

"Seperti biasa kalau kita terima tamu apalagi ini Kaisar Jepang tadi ada tarian, seperti biasa lawung," kata dia.

Mangkubumi menjelaskan kedatangan Kaisar Jepang Naruhito di Keraton Yogyakarta ini sebagai bentuk menjalin silaturahmi dan menyambung hubungan baik yang sudah terjalin sejak Kaisar Jepang sebelumnya.

"Suasana cukup hangat kami melihat beliau berdua banyak ngobrol tapi kami enggak tahu apa yang diobrolin mungkin saling bercerita bapaknya gimana mungkin kali ya," kata dia.

Baca juga: Ada Kunjungan Kaisar Jepang, Candi Borobudur Akan Ditutup untuk Wisatawan Selama 4 Jam

Sebelum berkunjung ke Keraton Yogyakarta Kaisar Naruhito melakukan kunjungan ke Balai Sabo Maguwoharjo. Pada kunjungannya ini Naruhito disambut oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, pantauan Kompas.com Kaisar Jepang Naruhito datang pukul 14.47 WIB.

Dengan menggunakan kemeja putih, Kaisar Naruhito disambut oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama jajaran Kementerian PUPR.

Kaisar dan Menteri masuk ke area kantor Balai Teknik Sabo dan disambut dengan gendhing Jawa dan tarian tradisional Jawa. Setelah itu keduanya lalu memasuki area Laboratorium Hidraulika yang ada di Balai Teknik Sabo.

Basuki menjelaskan Kaisar Jepang memiliki ketertarikan pada sumber daya air dan tentang keairan. Menurut Basuki, ketertarikan Kaisar Naruhito pada air terlihat saat mereka bertemu di dua event yang berbeda pertama di High Level Expert Disaster dan World Water Forum.

"Selalu beliau hadir (acara) pengelolaan air. Sata kunjungan ke Indonesia, dia ingin melihat Sabo," katanya saat ditemui di Balai Teknik Sabo, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, DIY.

Dia mengungkapkan Sabo merupakan hasil kerja sama Indonesia Jepang sejak 1958, dalam rangka Colombo Plan.

"Namanya Vertical Sabo Training Center, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga negara-negara selatan. India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Thailand, Papua Nugini, dan Malaysia," kata dia.

"Ditraining di sini tentang Sabo, ada asrama juga," kata dia.

Basuki menambahkan, Kaisar Naruhito tetap ingin melanjutkan kerja sama Sabo Dam di Indonesia karena kerjasama ini berakhir pada tahun 2021.

"Kita terakhir tahun 2021 dan ini akan diteruskan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com