YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan pernyataan pasca-kericuhan di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, DIY.
Dalam keterangan tertulis, Sultan menyampaikan pentingnya bebrayan paseduluran (kebersamaan dan persaudaraan).
"Di situasi panas seperti saat ini, marilah selalu mengedepankan laku sareh, sabar, dan mawas diri, dengan mengedepankan semangat Bebrayan Paseduluran," ujar Sultan, dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Jalan Tamansiswa dan Sultan Agung Yogyakarta Dibuka Usai Kericuhan Mereda
Sultan mengatakan, dengan mengedepankan semangat bebrayan paseduluran, maka setiap kesalahpahaman dan perbedaan, dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat, karena memiliki landasan nilai-nilai, atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat.
"Pemda DIY dan Polda DIY siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik, agar segera tuntas melalui jalur mufakat dan kekeluargaan," kata Sultan.
Sultan mengimbau kepada warga masyarakat DIY maupun warga luar DIY, diharapkan dapat turut mengawal proses menuju perdamaian, dengan tidak mudah terprovokasi terhadap berbagai isu liar dan hoaks yang muncul di media sosial.
"Kepada segenap komunitas Jaga Warga agar menjaga kondusifitas, perkuat koordinasi dengan pihak kepolisian. Mari bersama-sama meresapi makna crah agawe bubrah, Rukun Agawe Santosa demi kemaslahatan bersama, dengan menahan diri dari berbagai goda hasutan dan provokasi," ujar Sultan.
Baca juga: Imbas Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Pintu Museum Tamansiswa Rusak
Semua pihak diharap mempercayakan penyelesaian dan resolusi kepada pihak berwajib.
"Mari menjaga perdamaian, ketertiban, dan keharmonisan dengan mengedepankan bebrayan paseduluran," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.