Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokananta Tuntas Direvitalisasi, Siap Jadi Pusat Wisata Musik dan Kreatifitas Para Musisi

Kompas.com, 3 Juni 2023, 07:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) tuntas pada Jumat (2/6/2023).

Revitalisasi yang dilakukan sejak 27 November 2022 itu membuat Lokananta kini tampak jauh lebih cantik.

Tak terlihat lagi sudut-sudut tak terawat pada bangunan cagar budaya yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, itu.

Dengan luas kawasan 2,1 hektar, Lokananta disulap menjadi tujuh arena, yakni Galeri Lokananta, Studio Rekaman Lokananta, Lokananta Live House, Taman Lingkar Lokananta, Panggung Amphitheater Lokananta, Area ritel F&B, dan Area ritel kreatif (non F&B).

Baca juga: Ajak Anak Muda Solo Manfaatkan Lokananta, Gibran: Kita Enggak Pengin Cuma Jadi Penonton

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Lokananta bakal menjadi pusat kreativitas dan niaga bagi para musisi, seniman, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Ia juga menjelaskan Lokananta bakal menjadi destinasi wisata musik untuk mengedukasi masyarakat.

"Yang jelas menambah destinasi wisata baru lagi, destinasi wisata berbasis musik bagi masyarakat Indonesia. Lokananta yang jadi salah satu landmark Kota Solo," kata Gibran Rakabuming, saat di Lokananta, pada Jumat.

Dengan nuansa baru ini kejayaan Lokananta sebagai pusat studio rekaman nasional dapat kembali dihidupkan oleh anak-anak bangsa.

Baca juga: Kawal Revitalisasi Lokananta Solo, Gibran: Konser Musik Bakal Digelar Setiap Bulan

Potret revitalisasi studio rekaman pertama kali di Indonesia, Lokananta, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) rampung digarap, pada Jumat (2/6/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Potret revitalisasi studio rekaman pertama kali di Indonesia, Lokananta, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) rampung digarap, pada Jumat (2/6/2023).
Selain itu, dengan fasilitas digital recording berkualitas dan tempat pertunjukan yang dimiliki Lokananta, tidak menutup kemungkinan musisi-musisi internasional dapat melakukan rekaman atai menggelar show di Lokananta.

Lokananta dibuka untuk umum pada Senin- Jumat, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Kemudian, Sabtu-Minggu, dibuka pukul 10.00 WIB dan dipertimbangkan tutup pada pukul 23.00 WIB.

Untuk masuk ke area Lokananta tak dipungut biaya alias gratis. Namun, jika warga atau wisatawan ingin masuk ke Galeri Lokananta harus membeli tiket seharga Rp 25.000 per orang.

"Untuk area Taman Lingkar di akses secara gratis tanpa berbayar. Area pameran atau galeri, berbayar bagi masyarakat atau wisatawan," kata CEO Lokananta Wendi Putranto.

"Ada perpustakaannya, ambisi kami menjadi perpustakaan musik yang paling lengkap di Indonesia. Kami tidak bisa melengkapi koleksi sendirian dan membuka juga program donasi buku musik dari berbagai macam," lanjutnya.

Baca juga: Revitalisasi Selesai April 2023, Lokananta Bakal Jadi Sentra Kreativitas dan Wisata Unggulan Solo

Studio musik tertua di Indonesia, LokanantaKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Studio musik tertua di Indonesia, Lokananta
Selain itu, untuk menunjang pembukaanya ini, Lokananta juga mengahdirkan 'Lokananta Festival' digelar dua hari berturut-turut.

Yakni, pada Sabtu dan Minggu (3-4/06/2023), mulai pukul 14.00 WIB hingga 23.00 WIB. Sebanyak 2.500 tiket yang disediakan panitia juga sudah habis terjual.

Sebanyak 21 artis lintas generasi akan tampil secara simultan di tiga panggung. Mereka adalah  Andien, Fariz RM, D’Masiv, David Bayu, The Changcuters, Kla Project, Pamungkas.

Lalu, Project Pop, Vina Panduwinata, dan White Shoes & Couples Company. Ketiga panggung dinamakan Gesang, Waljinah, dan Sam Saimun. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau