Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tabrakan Beruntun 2 Pemotor dan Mobil Oknum TNI, 1 Korban Tewas, 1 Alami Patah Kaki

Kompas.com, 15 Mei 2023, 17:42 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun melibatkan dua sepeda motor dan mobil terjadi di Jalan Yogyakarta-Wonosari KM 17 tepatnya di Padukuhan Patuk, Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Minggu (14/5/2023).

Dalam insiden tersebut, satu orang pengendara motor tewas usai bertabrakan dengan mobil Xenia.

Sementara, pengendara motor lainnya mengalami patah kaki kiri dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Mobil Oknum TNI Tabrak Dua Sepeda Motor di Jalan Yogyakarta-Wonosari, Satu Orang Tewas

Kronologi kecelakaan

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi menyampaikan, peristiwa ini bermula saat Sugiyarto (66), berboncengan dengan Watiyem (58).

Keduanya merupakan warga Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Saat itu, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor beat AB 5530 QH menuju ke arah Wonosari.

Kemudian, di depannya melaju sepeda motor honda Beat AA 4409 HY yang dikemudikan oleh Dinasr Angger Kinasih (19) warga Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat sampai di lokasi kejadian tepatnya jalan Yogyakarta-Wonosari KM 17, dari arah berlawanan atau dari Wonosari ke Yogyakarta muncul mobil Xenia AA 1387 OA.

Mobil tersebut dikemudikan oleh Rony Kustiyono (49) warga Mertoyudan, Magelang dan penumpang ND (18) seorang pelajar warga Magelang.

"Mobil berjalan terlalu ke kanan sehingga bertabrakan dengan sepeda motor yang dikendarai Dinasr dan terjadi lagi dengan sepeda motor yang dikendarai Sugiyarto," kata Darmadi, Minggu.

Tak berhenti sampai di situ, mobil Xenia juga menabrak pohon di pinggir jalan.

Kondisi korban

Pengemudi mobil yang dalam keterangan pekerjaan tertulis TNI, tidak mengalami luka, dan penumpangnya ND luka bagian lutut kanan, dirawat jalan puskesmas Patuk.

Sementara korban Sugiyarto mengalami patah kaki kiri, dan dirawat di RS Nur Rohmah Playen.

Watiyem yang dibonceng tidak mengalami luka.

"Untuk Dinasr Angger Kinasih luka berat kepala, tidak sadar, dan meninggal dunia saat perjalanan ke Puskesmas Patuk," kata dia.

Baca juga: Kebut-kebutan, 2 Remaja Tewas Usai Tabrakan dengan Motor Roda Tiga

Darmadi mengatakan, pihaknya langsung melakukan olah TKP, dan memeriksa saksi terkait kecelakaan ini.

Untuk seluruh kendaraan sudah dibawa ke Polres Gunungkidul sebagai barang bukti.

Pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk mematuhi peraturan lalu lintas, dan jika mengalami kelelahan saat mengemudi untuk beristirahat.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Robertus Belarminus)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau