Salin Artikel

Kronologi Tabrakan Beruntun 2 Pemotor dan Mobil Oknum TNI, 1 Korban Tewas, 1 Alami Patah Kaki

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun melibatkan dua sepeda motor dan mobil terjadi di Jalan Yogyakarta-Wonosari KM 17 tepatnya di Padukuhan Patuk, Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Minggu (14/5/2023).

Dalam insiden tersebut, satu orang pengendara motor tewas usai bertabrakan dengan mobil Xenia.

Sementara, pengendara motor lainnya mengalami patah kaki kiri dan dirawat di rumah sakit.

Kronologi kecelakaan

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi menyampaikan, peristiwa ini bermula saat Sugiyarto (66), berboncengan dengan Watiyem (58).

Keduanya merupakan warga Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Saat itu, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor beat AB 5530 QH menuju ke arah Wonosari.

Kemudian, di depannya melaju sepeda motor honda Beat AA 4409 HY yang dikemudikan oleh Dinasr Angger Kinasih (19) warga Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat sampai di lokasi kejadian tepatnya jalan Yogyakarta-Wonosari KM 17, dari arah berlawanan atau dari Wonosari ke Yogyakarta muncul mobil Xenia AA 1387 OA.

Mobil tersebut dikemudikan oleh Rony Kustiyono (49) warga Mertoyudan, Magelang dan penumpang ND (18) seorang pelajar warga Magelang.

"Mobil berjalan terlalu ke kanan sehingga bertabrakan dengan sepeda motor yang dikendarai Dinasr dan terjadi lagi dengan sepeda motor yang dikendarai Sugiyarto," kata Darmadi, Minggu.

Tak berhenti sampai di situ, mobil Xenia juga menabrak pohon di pinggir jalan.

Kondisi korban

Pengemudi mobil yang dalam keterangan pekerjaan tertulis TNI, tidak mengalami luka, dan penumpangnya ND luka bagian lutut kanan, dirawat jalan puskesmas Patuk.

Sementara korban Sugiyarto mengalami patah kaki kiri, dan dirawat di RS Nur Rohmah Playen.

Watiyem yang dibonceng tidak mengalami luka.

"Untuk Dinasr Angger Kinasih luka berat kepala, tidak sadar, dan meninggal dunia saat perjalanan ke Puskesmas Patuk," kata dia.

Darmadi mengatakan, pihaknya langsung melakukan olah TKP, dan memeriksa saksi terkait kecelakaan ini.

Untuk seluruh kendaraan sudah dibawa ke Polres Gunungkidul sebagai barang bukti.

Pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk mematuhi peraturan lalu lintas, dan jika mengalami kelelahan saat mengemudi untuk beristirahat.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/05/15/174247678/kronologi-tabrakan-beruntun-2-pemotor-dan-mobil-oknum-tni-1-korban-tewas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com