Dalam pengasingan tersebut, Ki Hajar Dewantara mendalami masalah pendidikan dan pengajaran dan mulai merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akta.
Pada September 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke tanah air dan mulai mencurahkan perhatian di bidang pendidikan. Hal ini ia lakukan sebagai bagian dari bagian dari perjuangan meraih kemerdekaan.
Bersama kedua rekannya, Douwess Dekker dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan sebuah perguruan bercorak nasional yang diberi nama Nationaal Onderwijs Institut Taman Siswa atau yang biasa disebut sebagai Sekolah Taman Siswa pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara juga mengeluarkan semboyan pendidikan yang berbunyi "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang memiliki arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan".
Hingga kini, semboyan tersebut masih dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia.
Peran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan semakin nyata dengan diangkatnya beliau sebagai Menteri Pendidikan Indonesia yang pertama ada masa pemerintahan Soekarno.
Pada tanggal 19 Desember 1956, beliau juga mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada.
Atas jasa-jasanya di dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberikan gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan pada tanggal 29 April 1959 di Taman Wijaya Brata.
Atas jasa-jasa Ki Hajar Dewantara, hari kelahirannya yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959.
Hal itu dilakukan setelah penetapannya Ki Hajar Dewantara sebagai pahlawan nasional Indonesia yang disahkan dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 pada tanggal 28 November 1959.
Sumber: munasprok.go.id, kebudayaan.kemdikbud.go.id, uici.ac.id, kompas.com (Editor : Silmi Nurul Utami)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.