Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Mengenang Hari Lahir Bapak Pendidikan Nasional

Kompas.com - 02/05/2023, 17:59 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi hari penting yang selalu diperingati masyarakat Indonesia setiap tanggal 2 Mei.

Meski Hari Pendidikan Nasional merupakan hari nasional yang bukan hari libur, namun momentum perayaannya kerap dimanfaatkan untuk mengingat kembali perjuangan para tokoh pendidikan di masa lalu.

Baca juga: Daftar 10 Pahlawan Nasional Asal Yogyakarta, Ada Ki Hajar Dewantara

Mereka memperjuangkan hak kaum pribumi dengan tujuan agar semua kalangan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Hal ini karena pada masa lalu, hanya kaum non pribumi atau bangsawan yang bisa mendapatkan pendidikan di institusi formal.

Baca juga: Biografi Ki Hajar Dewantara dan Perannya bagi Pendidikan di Indonesia

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Awal mula penetapan Perayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei tak lepas dari peran dan jasa sosok Raden Mas Soewardi Soeryaningrat di dunia pendidikan Indonesia.

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat ini adalah pejuang pendidikan yang juga dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Baca juga: Mengenal Arti Semboyan Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara

Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta.

Namun Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara dan tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.

Nama Ki Hajar Dewantara kemudian lebih dikenal sebagai pahlawan pendidikan karena berjasa membangun dunia pendidikan di Indonesia.

Setelah menamatkan studinya, Ki Hajar Dewantara memulai karirnya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, serta aktif dalam organisasi sosial politik.

Bahkan pada masa Pergerakan Nasional, beliau aktif memperjuangkan kemerdekaan dan juga pendidikan lewat berbagai organisasi, diantaranya Boedi Oetomo, Indische Partij dan Perguruan Taman Siswa.

Tulisannya yang berjudul Als Ik Eens Neverlander Was dimuat dalam surat kabar de Express milik dr. Douwes Dekker berhasil membuat gusar pemerintah Kolonial Belanda.

Hal ini pula yang menjadi alasan Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hajar Dewantara.

Rekan seperjuangannya, Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo yang merasa tindakan itu tidak adil, kemudian menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hajar Dewantara.

Mengetahui hal tersebut, Belanda mengasingkan mereka bertiga ke Belanda hingga mereka akhirnya dikenal dengan nama Tiga Serangkai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com