Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejok Lesung, Tradisi Masyarakat Gunungkidul Menyambut Gerhana Matahari

Kompas.com - 20/04/2023, 12:26 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Fenomena gerhana matahari hibrida terjadi di sebagian besar daerah di Indonesia. Salah satunya DI Yogyakarta, Kamis (20/4/2023).

Dari informasi BRIN, khusus Yogyakarta, gerhana berlangsung sekitar 2 jam 50 menit, dari pukul 09.26.41 WIB hingga pukul 12.16.17 WIB.

Ada tradisi unik yang dilakukan warga Kabupaten Gunungkidul saat terjadi gerhana. Seperti di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Warga memukul lesung atau tempat menumbuk padi.

Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Malang, 67 Persen Matahari Tertutup Bayangan Bulan

Pukulan lesung ini mengeluarkan bunyi-bunyian. Kini, bunyi-bunyian tersebut dimodifikasi dengan nyanyian.

Salah satu warga Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Purwanti Ningsih mengatakan, dari cerita turun temurun, setiap gerhana matahari dan bulan, warga melakukan tradisi memukul lesung.

"Tradisi gejok lesung ini untuk mengusir betarakala agar tidak memakan rembulan atau matahari," kata Purwanti ditemui di Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Kamis.

Baca juga: BMKG Imbau Warga Tak Lihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang

Dikatakannya, permainan yang dilakukan ibu-ibu ini dilakukan sampai gerhana hilang. Selain itu, tradisi ini juga membawa kebahagiaan bagi warga yang memainkan dan menyaksikannya.

Warga lainnya, Muji Sumarto mengatakan, tradisi ini sudah dilakukan sejak nenek moyang dan dilakukan turun temurun.

"Naluri nenek moyang dulu kalau ada gerhana matahari dan bulan harus kotekan (memukul lesung)," kata Muji.

Dari pengamatan kompas.com di lokasi sejumlah lagu seperti Gunungkidul Handayani, lali janjine, hingga Joko Tingkir. Bahkan ada beberapa ibu-ibu yang menjadi penyanyi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com